Badung (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi mengatakan kegiatan Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) yang diselenggarakan di Bali pada 25--28 Mei 2022 merupakan momen yang tepat untuk membangun kolaborasi antarnegara dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana.
Alasannya, pertemuan itu dihadiri tidak hanya oleh perwakilan dari pemerintah, tetapi juga akademisi, praktisi, dan aktivis dari organisasi masyarakat sipil.
"Ini platform yang paling tepat untuk kolaborasi, bekerja sama, baik antarnasional, kawasan, dan regional di dalam penanganan kebencanaan ini. Kami juga melihat di sana sini banyak sekali local wisdom (kearifan lokal, Red.) yang membantu upaya menangani bencana," kata Retno saat meninjau kesiapan acara di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua di Badung, Bali, Selasa.
Baca juga: GPDRR chance for sharing disaster mitigation experiences
Retno lanjut menyampaikan acara itu diikuti oleh lebih dari 6.000 peserta, yang 70 di antaranya hadir langsung ke lokasi acara. Dari total 6.000 peserta, 24 persen di antaranya merupakan perwakilan dari organisasi nonpemerintah (NGO), 20 persen lainnya perwakilan pemerintah, kelompok akademisi ada 11 persen, dan kalangan bisnis 7 persen. Para peserta yang mengikuti rangkaian GPDRR itu berasal dari 183 negara.
"Sekali lagi, ini pertemuan UN (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang sangat penting di bidang disaster risk reduction (pengurangan risiko bencana, Red.), yang paling besar, dan ini besar dari segi size (jumlah peserta, karena tadi saya sampaikan sekitar 70 persen dari sekitar 6.000 orang akan datang in person (langsung, Red.), dan sekali lagi ini akan mendorong agar negara-negara dunia terus melakukan kerja sama dan kolaborasi penanganan bencana dan mengubah risiko bencana jadi ketahanan terhadap bencana," kata Retno Marsudi.
Platform Global (GP/GPDRR) merupakan forum antarnnegara dan lintas lembaga yang membahas upaya dunia mengurangi risiko bencana. Dalam pertemuan itu, para delegasi mengevaluasi penerapan Sendai Framework/Kerangka Kerja Sendai, yang menjadi acuan negara-negara dalam membuat kebijakan kesiapsiagaan dan program-program kebencanaan lainnya.
Kegiatan itu merupakan agenda rutin Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) yang telah diakui oleh Majelis Umum PBB.
Baca juga: BMKG mendorong komunitas internasional bangun sistem peringatan dini
Indonesia menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan GPDRR tahun ini bekerja sama dengan UNDRR. Indonesia pun jadi negara pertama di Asia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR.
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka langsung penyelenggaraan GPDRR 2022, Rabu (25/5). Acara pembukaan itu bakal dihadiri oleh lebih dari 30 menteri negara sahabat.
Beberapa pejabat tinggi PBB juga mengikuti kegiatan GPDRR secara langsung, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed, Perwakilan khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, dan Direktur Biro Krisis UNDP Asako Okai.
Berita Terkait
Bantah isu mundur, Menlu Retno Marsudi disebut sedang sibuk di luar negeri
Minggu, 4 Februari 2024 21:21
Pertemuan menteri luar negeri UE-ASEAN akan digelar di Brussel
Jumat, 26 Januari 2024 6:41
Presiden Jokowi terima menlu dan sekjen ASEAN
Jumat, 3 Februari 2023 12:57
Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja wafat
Minggu, 6 Juni 2021 16:21
Iran bersimpati dengan Indonesia atas kecelakaan pesawat Sriwijaya
Selasa, 12 Januari 2021 13:55
Menlu Pakistan positif virus COVID-19
Sabtu, 4 Juli 2020 11:19
Canberra punya hubungan kerja yang baik dengan Iran
Rabu, 28 Agustus 2019 14:06
NTB menjalin kerja sama dengan 18 universitas di Malaysia
Jumat, 23 Agustus 2019 22:23