Jerusalem (ANTARA) - PM Israel Benjamin Netanyahu, Kamis, memerintahkan penghentian sumbangan keuangan Israel pada UNESCO setelah organisasi pendidikan, sains dan kebudayaan PBB itu memberi Palestina keanggotaan penuh.
Netanyahu "telah memerintahkan agar partisipasi 2 juta dolar per tahun Israel dalam anggaran UNESCO dibekukan, menyusul keputusan organisasi itu untuk menerima pemerintah Otonomi Palestina ke dalam jajarannya" kata kantor PM itu.
"Perdana menteri memerintahkan agar anggaran tersebut diarahkan ke parkarsa-prakarsa kerja sama menuju tujuan yang sama di kawasan itu."
Keputusan itu dibuat tiga hari setelah UNESCO memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh, meskipun ada penentangan dari Amerika Serikat dan Israel.
"Tindakan (pengakuan) itu tidak akan memajukan perdamaian, itu hanya akan menjauhkan (pembicaraan)," kata Netanyahu, Kamis. "Satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian adalah melalui pembicaraan langsung tanpa syarat."
Washington telah menangguhkan sumbangannya pada UNESCO sesuai dengan perundangan AS yang ada, yang melarang negara itu membiayai organisasi PBB yang menerima Palestina sebagai anggota penuh. AS memberikan sekitar 22 persen dari anggaran tahunan UNESCO.
Palestina mempertahankan tindakan untuk meminta keanggotaan penuh itu, yang akan memberi mereka hak untuk digunakan untuk menyusun tempat-tempat kebudayaan dan alam mereka sebagai Tempat Warisan Dunia.
Upaya itu dilakukan saat mereka berusaha untuk masuk PBB sebagai anggota penuh, tindakan yang juga ditentang oleh AS dan Israel, yang menuduh Palestina berusaha untuk menghindari pembicaraan damai.
Setelah upaya Palestina minta keanggotaan UNESO disetujui, dengan suara 107-14, dengan 52 abstein, Israel mengumumkan langkah-langkah terhadap Palestina, termasuk pemercepatan pembangunan permukiman dan pembekuan terhadap pengiriman uang pajak ke pemerintah Otonomi Palestina.
(*)