Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membangun taman "Harum" (harmonis, aman, ramah, unggul, dan mandiri) di Lingkungan Kamasan, sebagai salah satu upaya pengurangan kawasan kumuh di kota itu.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram Nazaruddin M Fikri di Mataram, Kamis mengatakan, untuk pembangunan Taman Harum di Kecamatan Selaparang ini Pemerintah Kota Mataram mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp7 miliar.
"Pemerintah memberikan bantuan hanya untuk pembangunan fisik, sedangkan lahannya dari kami. Pembangunan taman itu sekarang sedang berlangsung dengan realisasi pekerjaan sekitar 25-30 persen," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram tata gapura Taman Sangkareang
Menurutnya, dengan anggaran sebesar Rp7 miliar itu, akan dibangun beberapa kegiatan, yakni pembangunan akses jalan dari Kamasan tembus ke jalan utama Bung Hatta, Monjok. Selain itu, pembangunan selter bencana karena kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan ketika bencana gempa bumi Tahun 2018, Kamasan menjadi salah satu titik yang terdampak signifikan. "Di taman itu, kami juga siapkan lapangan sepak bola, lengkap dengan fasilitas toilet, ruang ganti dan air bersih," katanya.
Dia mengatakan, lahan yang disiapkan untuk pembangunan Taman Harum itu seluas 10 are. Lahan tersebut sebenarnya sudah dibebaskan sejak Tahun 2013, tapi belum dapat tergarap maksimal karena terbentur anggaran.
Baca juga: Pemkot Mataram mengaktifkan jaringan wi-fi gratis di taman kota
Lebih jauh Fikri, begitu Kadis Perkim ini akrab disapa, dengan adanya program pembangunan Taman Harum ini, bertujuan menjadi salah satu upaya pengurangan kawasan kumuh di Kota Mataram. "Kalau penataan taman di Kamasan dan Pengempel rampung, pengurangan kawasan kumuh bisa sekitar 5-6 hektare," katanya.
Pasalnya, dengan pembangunan akses jalan tembus di Kamasan ke Jalan Bung Hatta diharapkan bisa mengubah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan serta penataan lingkungan lebih sehat dan nyaman.