PDRB NTB TRIWULAN IV MENCAPAI RP12,66 TRILIUN

id

     Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah itu pada triwulan IV 2011 mencapai Rp12,66 triliun.

     Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Soegarenda, di Mataram, Senin, mengatakan, sektor primer merupakan sektor dominan dalam perekonomian Provinsi NTB. Hal tersebut tercermin dari nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pertambangan dan penggalian senilai Rp3,07 triliun dan sektor pertanian Rp3,07 triliun.

     "Kedua sub sektor itu menyumbang masing-masing sebesar 24,27 persen dan 23,80 persen dari total PDRB Provinsi NTB triwulan IV 2011 senilai Rp12,66 triliun," katanya.

     Namun, kata dia, peranan kedua sub sektor itu sedikit berkurang jika dibandingkan dengan peranan pada triwulan III 2011 yang masing-masing mencapai 28,11 persen dan 24,25 persen.

     Sektor ekonomi lain yang memberikan kontribusi cukup besar dalam capaian PDRB Provinsi NTB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa, yaitu masing-masing sebesar 15,43 persen dan 12,22 persen, lebih besar dibandingkan kontribusinya pada triwulan III 2011.

     Sementara untuk sektor-sektor lainnya seperti sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, jasa persewaan dan jasa perusahaan dan sektor sekunder yang meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor bangunan, kontribusinya di bawah 10 persen.

     Soegarenda mengatakan, kondisi perekonomian NTB angat dupengaruhi oleh kegiatan pada sub sektor pertambangan non migas, namun di sisi lain, seperti penyerapan tenaga kerja tidak seluas sektor pertanian, sehingga pengaruh sub sektor pertambangan non migas tersebut tidak terlalu berimplikasi secara langsung pada perekonomian masyarakat NTB.

     Produksi konsentrat tembaga PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) selama ini dilakukan di daerah, namun hasilnya di bawa ke luar, sehingga NTB tidak menikmati apa pun dari produksi yang dibawa keluar itu.

     "Oleh sebab itu, dengan mengeleminir nilai tambah sub sektor pertambangan non migas dari PDRB Provinsi NTB, kondisi perekonomian NTB akan tampak lebih relevan," ujarnya.

     Soegarenda mengatakan, kondisi PDRB NTB triwulan IV 2011 jika ditinjau dari sisi pengeluaran, maka perekonomian NTB tetap didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga, yaitu mencapai Rp6,21 triliun.

     Komponen PDRB pengeluaran yang juga memberikan andil cukup signifikan adalah komponen ekspor yang mencapai Rp3,81 triliun, disusul komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) senilai 3,53 triliun dan komponen impor Rp3,05 triliun.

     "Komponen lainnya adalah konsumsi pemerintah dan konsumsi lembaga nirlaba, yaitu masing-masing senilai Rp2,42 triliun dan Rp129,98 miliar," katanya. (*)