Jakarta (ANTARA) - Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk fokus pada pemerataan pendidikan dan kesehatan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.
"Kita mendukung penuh langkah pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan pemerataan pendidikan dan kesehatan sehingga bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," ujar Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Anan Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, lanjutnya, dia membeberkan beberapa rekomendasi kepada pemerintah terkait dengan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pertama, memperkuat pendidikan vokasi secara merata di seluruh Indonesia untuk menekan angka pengangguran. Menurut dia, sistem vokasi harus mampu mencetak tenaga kerja andal yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional.
Dia juga mendukung pengembangan sekolah-sekolah berbasis kemiliteran, seperti SMA Taruna Nusantara, agar diperbanyak demi menghasilkan generasi unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Selain itu, dia menyoroti alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN yang harus lebih efektif. Artinya, agar anggaran tersebut terkonsentrasi di Kementerian Pendidikan dan tidak terpecah ke berbagai sektor lainnya.
“Anggaran pendidikan sebesar Rp560 triliun harus difokuskan untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan. Jika dikelola dengan baik, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang unggul, seperti di negara maju,” katanya.
Dia juga mengapresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo berupa peningkatan tunjangan guru dari Rp1.500.000 menjadi Rp2.000.000 sebab kesejahteraan guru adalah fondasi untuk mencetak generasi unggul.
“Generasi unggul hanya bisa dicetak melalui guru yang unggul. Pemerintah harus memastikan kesejahteraan guru, agar mereka tidak perlu mencari nafkah tambahan seperti mengojek,” katanya.
Dia mendorong pula peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, bimbingan teknis dan seminar sebab guru yang terlatih dengan baik akan mampu memberikan pendidikan yang bermutu dan berbobot
Berikutnya, dia mendorong kolaborasi sektor pendidikan dan industri, serta mendukung penuh program tertaut dan cocok (link and match) yang diinisiasi pemerintah. Untuk itu, dia menekankan pentingnya keselarasan antara kebutuhan sektor industri dan kurikulum pendidikan vokasi.
Baca juga: Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan terus digalakkan
"Jurusan seperti tata boga, pariwisata, pertanian dan kelautan harus diperbanyak. Potensi Indonesia sebagai negara maritim harus dioptimalkan melalui pendidikan vokasi," katanya.
Adapun di sektor kesehatan, Anan menekankan perlunya pemerataan fasilitas canggih ke daerah 3T (tertinggal, terluar, terbelakang) sehingga masyarakat di pelosok mendapat perawatan yang diperlukan.
Baca juga: Sektor kesehatan dan pendidikan di Desa Sebotok kini nikmati listrik PLN 24 jam
"Fasilitas canggih seperti CT Scan, MRI, dan mammography harus tersedia di seluruh daerah, termasuk yang terpencil, agar masyarakat tidak kehilangan nyawa karena keterbatasan akses layanan kesehatan," kata dia.