PDRB NTB TURUN 8,95 PERSEN

id

     Mataram, 7/5 (ANTARA) - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Nusa Tenggara Barat pada triwulan I 2012 mencapai Rp11,53 triliun atau mengalami penurunan sebesar 8,95 persen dibandingkan triwulan IV 2011 yang mencapai Rp12,66 triliun.

     "Rendahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I 2012 disebabkan menurunnya kuantitas produksi dan perubahan harga atau laju inflasi," kata Kepala Bidang Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Sunarno, di Mataram, Senin.

     Ia mengatakan, PDRB Provinsi NTB dengan subsektor pertambangan nonmigas atas dasar harga (ADH) berlaku mencapai Rp11,53 triliun, sedangkan adh konstan mencapai Rp4,51 triliun.

     Sementara tanpa subsektor pertambangan nonmigas ADH berlaku mencapai Rp9,44 triliun, sedangkan adh konstan mencapai Rp3,89 triliun.

     Dari Rp11,53 triliun PDRB Provinsi NTB triwulan I 2012, kata Sunarno, sebesar 44,55 persen diantaranya berasal dari sektor primer, dimana sebesar 24,39 persen atau Rp2,81 triliun berasal dari sektor pertanian dan 20,16 persen atau Rp2,32 triliun berasal dari sektor pertambangan dan penggalian.

     Sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar dalam capaian PDRB Provinsi NTB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,54 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 12,95 persen.

     Kondisi perekonomian NTB sangat dipengaruhi oleh kegiatan pada subsektor pertambangan nonmigas, namun dari sisi lain seperti penyerapan tenaga kerja tidak seluas sektor pertanian.

     "Meskipun berkontribusi besar terhadap capaian PDRB, subsektor pertambangan nonmigas tidak terlalu berimplikasi langsung pada perekonomian masyarakat NTB," ujarnya.

     Sunarno mengatakan, PDRB Provinsi NTB jika ditinjau dari sisi pengeluaran, perekonomian pada triwulan I 2012 tetap didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga, yaitu mencapai Rp6,16 triliun.

     Hal itu secara tidak langsung memberikan indikasi jika konsumsi rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap besaran PDRB NTB dari waktu ke waktu.

     Komponen PDRB pengeluaran yang juga memberikan andil yang cukup signifikan adalah komponen eskpor. Selama triwulan I 2012, komponen ekspor mencapai Rp2,21 triliun, dimana produk ekspor 99 persen adalah komoditas konsentrat tembaga.

     Sementara komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mampu memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada triwulan I 2012, yaitu mencapai Rp3,74 triliun.

     Di sisi lain, komponen impor yang menjadi pengurang dalam PDRB selama triwulan I 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan IV 2011, yaitu dari Rp2,85 triliun menjadi Rp2,24 triliun.

     "Penurunan tersebut disebabkan adanya cuaca yang kurang mendukung untuk pendistribusian barang masuk ke NTB pada triwulan I 2012," katanya. (*)