Pemprov NTB tawarkan Global Hub Kayangan jadi kawasan industri galangan kapal

id Umi Rohmi,Global Hub,Lombok Utara,iperindo,galangan kapal,Pemprov NTB

Pemprov NTB tawarkan Global Hub Kayangan jadi kawasan industri galangan kapal

Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah (kiri), bersama rombongan Iperindo, berkunjung ke perusahaan galangan kapal PT Dukuh Raya Dockyard, di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. (ANTARA/Awaludin)

Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat menawarkan kepada Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) untuk berinvestasi membangun galangan kapal di kawasan Global Hub Bandar Kayangan Internasional di Kabupaten Lombok Utara.

"Global Hub memang belum jalan, tapi Iperindo pasti sudah tahu juga ada Global Hub. Nanti kalau sudah berjalan akan lebih besar lagi galangan kapalnya mengikuti kemajuan yang ada," kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, saat kunjungan bersama rombongan Iperindo ke perusahaan galangan kapal PT Dukuh Raya Dockyard, di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.

Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi itu mengatakan NTB memiliki potensi kemajuan ekonomi yang luar biasa ke depan dan diikuti dengan perkembangan berbagai industri, salah satunya galangan kapal.

Sebab, kata dia, dengan semakin banyak orang datang ke NTB, konektivitas juga akan semakin padat sehingga pemeliharaan dalam hal ini pemeliharaan kapal juga harus ada. "Yang penting sekarang adalah semua warga NTB aman dan welcome dengan semua investasi. Contoh PT Dukuh Raya, tidak perlu bangun tembok tinggi, tapi bagaimana merangkul warga lokal dan ikut mensejahterakan," ucap Umi Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Mohammad Faozal, mengatakan Pelabuhan Carik yang berada dalam kawasan Global Hub Bandar Kayangan Internasional akan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi mulai 2024. Ada lahan seluas 30 hektare yang menjadi aset untuk dimanfaatkan. "Pelabuhan Carik itu sudah menjadi hak kelola provinsi, P3D sudah selesai. Begitu juga dengan Pelabuhan Bangsal, dan Gili Trawangan," katanya.

Ketua Dewan Pembina Iperindo Bambang Haryo mengatakan sebagian besar wilayah NTB adalah kelautan dan kepulauan, di mana tentu dibutuhkan kapal-kapal yang tidak hanya sebagai transportasi pariwisata dan sebagainya, tapi juga untuk perikanan.

Baca juga: Investor galangan kapal berencana meninjau ke NTB

Pengusaha asal Jawa Timur itu juga melihat NTB bisa dikembangkan sebagai daerah industri maritim karena memiliki potensi yang sangat strategis, yakni berada di jalur strategis yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), terutama pada ALKI II.

Jalur tersebut merupakan jalur pelayaran internasional yang banyak dilintasi kapal asing, mulai dari Selat Makassar, Laut Sulawesi, hingga Selat Lombok. "Jadi kapal-kapal yang melintas di jalur pelayaran itu bisa singgah di NTB, jika sudah waktunya untuk pemeliharaan," ujar Bambang yang juga pemilik Hotel Aruna Senggigi Lombok.