Wagub NTB memuji konsep pertanian terintegrasi Bank Indonesia

id Umi Rohmi,Wagub NTB,Bank Indonesia

Wagub NTB memuji konsep pertanian terintegrasi Bank Indonesia

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani (kiri), bersama Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (kiri dua), mengunjungi stand UMKM yang memasarkan produknya di pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019, di area kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, di Mataram, Rabu (11/12/2019). (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat  Sitti Rohmi Djalilah memuji konsep pertanian terintegrasi berbasis desa yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dengan melibatkan kelompok tani dan peternak di daerahnya.

"Programnya oke. Programnya betul-betul memperhatikan kualitas. Apa yang dimasukkan dan apa keluarannya diperhatikan betul. Dan berpikir dari hulu ke hilir, alhamdulillah," kata Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ketika memberikan sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2019, di Mataram, Rabu.

Berbicara pertanian terintegrasi, kata dia, sekarang memang sudah tidak boleh lagi kita berorientasi mensejahterakan masyarakat sambil merusak lingkungan. Yang boleh adalah sejahterakan masyarakat sambil melestarikan lingkungan.

Jika pertanian terintegrasi bisa berjalan maka akan sangat luar biasa dampaknya bagi perekonomian daerah, terutama terhadap target pertumbuhan ekonomi NTB pada kisaran 5,4–5,8 persen (yoy), dan tanpa tambang pada kisaran 5,6-6,0 persen (yoy).

Oleh sebab itu, Umi Rohmi menginginkan agar pertanian terintegrasi yang dikembangkan harus berbasis desa sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan dan memotivasi kalangan muda untuk bekerja di perdesaan.

"Coba kita bayangkan seandainya pertanian terintegrasi bisa diselenggarakan di seluruh desa, luar biasa efek gandanya bagi perekonomian di perdesaan," ujarnya.

Begitu juga dengan pariwisata terintegrasi. Menurut Umi Rohmi, pariwisata terintegrasi menjadi keharusan karena zaman sekarang, daerah wisata yang indah tanpa sistem yang terintegrasi tetap akan kalah oleh daerah yang kurang indah.

Sistem menjadi sangat penting sehingga orang di seluruh dunia mengenal NTB hanya dari telepon genggam. Berbagai informasi sudah tersedia, baik tentang makanan, restoran, hotel hingga tempat peribadatan.

Oleh sebab itu, ia sangat setuju dengan konsep pertanian terintegrasi dan pariwisata terintegrasi berbasis perdesaan yang dikembangkan oleh Bank Indonesia.

"Saya berharap program Bank Indonesia bisa diimpelemtansikan di 995 desa di NTB, dan juga kelurahan di NTB, sesuai dengan kondisinya. Insya Allah apa yang kita impikan untuk NTB Gemilang bisa kita wujudkan," katanya.