Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak lima kabupaten dan kota di daerah itu terdampak bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam tiga hari terakhir.
Kepala BPBD NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, ada lima daerah yang terdampak bencana yaitu Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kabupaten Bima.
"Ini data sementara yang kami terima akibat bencana yang terjadi sejak Jumat (23/12) hingga Sabtu (24/12) kemarin," ujar Ruslan Abdul Gani dihubungi melalui telepon di Mataram, Minggu.
Ia merinci untuk Kota Mataram dilanda gelombang pasang akibat tingginya permukaan air laut yang terjadi di Lingkungan Mapak, Jempong Baru sehingga menyebabkan tiga unit rumah rusak berat dan 17 kepala keluarga (KK) atau 68 jiwa harus diungsikan sementara ke tempat yang aman.
Selanjutnya di Kabupaten Lombok Tengah dengan jenis bencana banjir yang terjadi di dua desa, yakni Desa Mertak meliputi Dusun Mertak, Dusun Awang, Dudung Bumbang, Dusun Serenang dan Dusun Rangkep di Desa Kuta.
"Untuk Lombok Tengah total yang terdampak itu ada 199 KK atau 629 jiwa. Sedangkan untuk rumah rusak masih dalam pendataan," terangnya.
Untuk Kabupaten Lombok Barat terjadi di Kecamatan Gunung Sari, jenis bencana yang terjadi pohon tumbang akibat angin kencang yang disertai hujan dan kilat yang melanda Desa Penimbung.
Akibat kejadian itu, empat unit rumah warga mengalami rusak berat dan satu unit rusak ringan atau sebanyak 5 KK atau 25 jiwa harus mengungsi.
Kemudian Kabupaten Lombok Timur jenis bencana angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (24/12) di Desa Montong Beter, Kecamatan Sakra Barat. Untuk korban hanya satu KK dan satu unit rumah mengalami rusak berat.
Sedangkan di Kabupaten Bima juga terjadi bencana angin kencang yang disertai hujan deras pada Sabtu kemarin sehingga menyebabkan dua unit rumah rusak sedang dan satu unit rusak ringan di Dusun Sangaru Desa Mbawa, Kecamatan Donggo. Total warga yang terdampak ada tiga KK atau 12 jiwa.
"Jadi total secara keseluruhan ada lima kabupaten dan kota yang mengalami bencana, dengan warga yang terdampak sebanyak 226 KK atau 738 jiwa," katanya.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah NTB sejak Natal 2022 hingga Tahun Baru 2023.
"Masyarakat harus waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai petir dan angin kencang pada akhir Desember 2022 di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ufah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Lima daerah di NTB terdampak bencana akibat cuaca ekstrem