F1 Powerboat berdampak peningkatan pendapatan daerah Toba

Balige (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan perhelatan "F1 Powerboat Lake Toba" yang berlangsung di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, pada 24-26 Februari 2023 berdampak positif pada pendapatan daerah dan perekonomian warga di Kabupaten Toba.

Kadiskominfo Sumatera Utara Ilyas S Sitorus di Balige, Minggu mengatakan, akan ada efek berganda yang didapatkan Toba dari pergelaran F1 Powerboat Lake Toba 2023, seperti peningkatan pendapatan daerah, peningkatan hunian hotel, hingga peningkatan omzet bisnis penyewaan kendaraan. Dia mengatakan harapannya hal itu dapat terus dirasakan hingga lima tahun ke depan karena akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. “Efek lainnya adalah semakin terbukanya peluang memperkenalkan UMKM dan produk-produk Balige juga menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja lokal,” katanya.

Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau Injourney, Maya Watono menyebutkan efek berganda dari F1 Powerboat Lake Toba 2023 diyakini mampu mendongkrak aktivitas ekonomi pemerintah dari sektor pariwisata.

Balapan perahu super cepat tersebut ditargetkan mampu menyerap ribuan wisatawan serta menggerakkan roda perekonomian daerah. "Kegiatan ini sudah pasti berdampak kepada masyarakat karena berbagai agenda lain di luar perlombaan inti melibatkan masyarakat khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: InJourney siap sambut kedatangan pebalap F1 Powerboat
Baca juga: Kementerian PUPR sebut pembangunan arena F1H2O capai 99,97 persen

Untuk itu selain kegiatan yang berlangsung dari 24 sampai 26 Februari ini mampu menyerap tenaga kerja lokal, roda perekonomian bisa berputar karena UMKM dan okupansi dari ratusan penginapan murah milik masyarakat sudah terisi penuh.

Peningkatan kunjungan wisatawan, bisnis sewa kendaraan, promosi produk UMKM dan efek lainnya menjadi dampak yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi. Bagi Injourney, kata dia, F1 Powerboat tersebut bukan hanya sebatas dampak ekonomi tapi multi efek yang juga bisa mendatangkan turis di Indonesia bahkan untuk 50 tahun ke depan. dan untuk orang-orang di Toba dan negara.