Dokter praktik mandiri harus akreditasi melalui SatuSehat

id Dokter,Dokter praktik mandiri,Dokter aplikasi satusehat,Aplikasi satusehat,Dokter di Indonesia,Kemenkes,Menkes Budi Gunadi

Dokter praktik mandiri harus akreditasi melalui SatuSehat

Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat Mobile di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengubah aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat Mobile pada 1 Maret 2023. ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan seluruh dokter praktik mandiri untuk melakukan akreditasi melalui platform SatuSehat guna membenahi data dokter di Indonesia.

"Saya maunya self register, self reporting, gak dikirimin asesor, yang penting teregister," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalamdengar pendapat publik RUU Kesehatan yang diikuti dari YouTube Kemenkes di Jakarta, Ahad.

Menurut Menkes Budi Gunadi, ketentuan akreditasi mandiri adalah solusi dalam menyeragamkan pendataan jumlah dokter. Sebab laporan yang diterima pihaknya dari sejumlah organisasi profesi, hingga pemerintah daerah (pemda) memiliki data yang berbeda.

Tahapan registrasi dokter praktik mandiri dilakukan secara langsung oleh dokter praktik, berbasis teknologi informasi. Dokter diminta untuk mengakses Aplikasi SatuSehat dan mengisi kolom keterangan berisi identitas dokter, aktivitas, hingga jenis penyakit yang dideteksi.

"Saya janji tidak lebih dari selembar atau dua lembar, sebulan sekali. Dia harus masukin sendiri, kalau tidak akan saya tegur," ujar Menkes Budi Gunadi.

Menkes juga memastikan proses akreditasi dokter mandiri tidak memerlukan biaya. Bahkan jika pesertanya rajin mengisi data, Kemenkes akan memberikan sertifikat prestasi.

"Saya rasa data-data itu juga penting untuk pihak terkait. Saya akan buka data itu ke teman-teman di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), supaya bisa dilihat, benar gak itu dokternya ghoib, dia praktiknya di alam fana," kata Menkes Budi Gunadi.