Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat meminta dukungan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Bali untuk menyelidiki penyebab kebakaran tanker bahan bakar minyak (BBM) MT Kristin Surabaya di Perairan Ampenan, Kota Mataram, NTB.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Lalu Muhammad Iwan Mahardan di Mataram, Senin, mengatakan bahwa permintaan penyelidikan kini masih dalam tahap koordinasi.
"Jadi, untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran kapal ini, kami harus menggandeng tim labfor. Karena itu, kini kami masih berkoordinasi dengan Tim Labfor Bali untuk menyelidiki penyebab kebakaran," kata Iwan.
Untuk menguatkan langkah penyelidikan, jelas dia, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Tim Labfor Mabes Polri.
"Koordinasi untuk penyelidikan ini juga kami lakukan bersama satgas (satuan tugas) dari Pertamina," ujarnya.
Insiden kebakaran tanker BBM milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita. Rencananya, tanker BBM yang mengangkut 5.900 kilo liter pertalite tersebut akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan.
Ledakan pun terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di perairan Ampenan. Saat itu, sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar.
Berdasarkan laporan warga pesisir pantai Ampenan, sempat terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal tersebut sebelum pada akhirnya terlihat kobaran api dengan kepulan asap tebal.
Kobaran api yang melalap bagian depan tanker BBM tersebut akhirnya berhasil padam sekitar pukul 21.00 Wita. Pemadaman api dilakukan oleh tim terpadu dari TNI, Polri, Basarnas, dan Pertamina.
Kini, dikabarkan tanker BBM MT Kristin Surabaya telah dievakuasi di Dermaga Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.