Wali Kota Mataram mengingatkan jemaah calon haji jaga lisan

id Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana,Haji Mataram,Jemaah Haji Mataram,Haji,Calon haji jaga lisan

Wali Kota Mataram mengingatkan jemaah calon haji jaga lisan

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (baju hijau) bersalaman dengan jemaah calon haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Lombok, dalam kegiatan pelepasan di Halaman Kantor Wali Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/6/2023) petang. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengingatkan kepada 221 calon haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 10 Embarkasi Lombok agar dapat menjaga lisan serta banyak bersabar di Tanah Suci.

"Selama di Tanah Suci jemaah hendaknya menjaga lisan dan banyak-banyak bersabar agar bisa memperoleh kemabruran haji," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu petang.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan pelepasan 221 calon haji Kloter 10 Embarkasi Lombok di halaman kantor wali kota setempat.

Wali kota mengatakan, setelah tiba di Tanah Suci baik di Mekkah maupun di Madinah, jemaah akan bertemu dan berhadapan dengan jutaan orang dari berbagai dunia dengan berbagai sifat dan karakter.

"Karena itu, jemaah hendaknya bisa menjaga lisan, sikap, dan etika, untuk nama baik Kota Mataram dan Indonesia," katanya.

Dikatakan, dalam pelaksanaan ibadah haji pemerintah sudah menyiapkan berbagai pelayanan maksimal. Tetapi karena yang dilayani sangat banyak dan kompleks mempengaruhi kenyamanan jemaah.

Namun jemaah harus ingat, tidak boleh egois dan banyak bersabar sebab kesabaran ini sangat penting karena banyaknya potensi persoalan yang akan muncul di Tanah Suci.

"Misalnya kemacetan lalulintas, katering makanan terlambat, air di pondok macet dan masalah-masalah lainnya, jemaah harus tetap bersabar," katanya lagi.

Di sisi lain, wali kota juga mengingatkan agar jemaah menjaga kesehatan, dan petugas kesehatan juga harus aktif memantau jemaah jemaah yang lanjut usia (lansia) serta aktif mengecek tekanan darah.

Selain itu, jemaah juga dihimbau banyak mengkonsumsi air putih sebab cuaca di Tanah Suci lebih panas dibandingkan di Indonesia bahkan dari informasi bisa sampai 42-45 derajat Celsius.