Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur membuka segel Gereja Palsigunung di Jalan Asem, RT 03/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Senin, setelah adanya kesepakatan dari jemaat gereja.
"Karena sudah ada pernyataan dari pihak Gereja Palsigunung dan diketahui unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), maka hari ini segel kita lepas," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Cipta Karya Tata Ruang (Citata) Jakarta Timur, Muhamad Sodik saat membuka segel gereja itu.
Segel tersebut sebelumnya dipasang Sudin Citata Jakarta Timur pada 20 Maret 2023 karena persyaratan perizinan Gereja Palsigunung belum lengkap. Di antaranya, syarat sertifikat Laik Fungsi Bangunan sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 83 Tahun 2012 tentang Prosedur Pemberian Persetujuan Pembangunan Rumah Ibadat.
Pembukaan segel dilakukan dengan membuka gembok rantai dan spanduk pernyataan segel yang sebelumnya dipasang Sudin Citata Jakarta Timur pada pagar Gereja Palsigunung. Pengurus dan jemaat Gereja Palsigunung yang hadir saat pembukaan segel menyambut baik kegiatan karena sebelum segel dibuka bangunan terbengkalai hingga ditumbuhi alang-alang. "Terkait dengan hal pengurus akan melakukan perubahan fungsi atau lain nanti. Syarat-syarat tinggal dilampirkan, yang jelas Pemprov DKI tidak melarang orang beribadah," katanya.
Meski segel yang dipasang Sudin Citata Jakarta Timur sudah dibuka, namun jemaat Gereja Palsigunung untuk sementara belum dapat melaksanakan ibadah di lokasi sebagaimana sebelumnya. "Karena persyaratan perizinan Gereja Palsigunung masih belum lengkap," kata Sodik.
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jakarta Timur (Jakbar) Ma'arif Fuadi menuturkan pembukaan segel dilakukan agar pengurus dan jemaat Gereja Palsigunung dapat melakukan perawatan bangunan agar tak terbengkalai.
Sementara untuk penggunaan tempat ibadah belum dapat dilakukan hingga pengurus Gereja Palsigunung melengkapi seluruh proses perizinan sebagai tempat ibadah. "Karena gedung ini bukan tempat ibadah. Jadi disegel karena peruntukan bangunan IMB untuk perkantoran, tapi digunakan sebagai tempat ibadah. Maka oleh Citata dilakukan penyegelan," tutur Ma'arif.
Menurut dia, gereja di Jalan Asem baru dapat digunakan untuk tempat ibadah bila sudah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bersama Menag dan Mendagri Nomor 9/Nomor 8 Tahun 2006. Kemudian Pergub DKI Nomor 83 Tahun 2012 tentang Prosedur Pemberian Persetujuan Pembangunan Rumah Ibadat sehingga FKUB Jakarta Timur mengimbau pengurus gereja melengkapi persyaratan.
Baca juga: Gereja Paroki Cikarang telah kantongi izin pembangunan
Baca juga: Brimob Polda Bali sterilkan Gereja di Denpasar-Badung pada Jumat Agung
"Persyaratan yang kurang pengguna sebanyak 90 orang belum ditandatangani Lurah. Juga dukungan lingkungan sebanyak 60 orang terdiri dari masyarakat radius 500 meter," kata Ma'arif. Dukungan dari pihak lingkungan meliputi tokoh masyarakat, seperti Ketua RT, Ketua RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan surat keterangan lurah berdasarkan keperluan nyata masyarakat. Ketua Majelis GKI Palsigunung, Jisman Hutasoit mengatakan, pihaknya segera melengkapi seluruh proses perizinan yang dipersyaratkan agar jemaat dapat segera beribadah. "Semua berkomitmen untuk bisa segera menyelesaikan persyaratan yang dibutuhkan" kata Jisman.
Berita Terkait
Tiko pria yang viral urus Ibu Eny ditawari pelatihan kerja
Kamis, 5 Januari 2023 14:11
Mahasiswa menggelar aksi jalan mundur tolak IMB pulau reklamasi
Senin, 24 Juni 2019 15:52
Pemprov DKI terbitkan IMB di lahan reklamasi
Rabu, 19 Juni 2019 14:13
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01