PLTP Ulumbu berpotensi tarik investor EBT di NTT

id PLTP,pltp ulumbu,energi baru terbarukan,energi bersih

PLTP Ulumbu berpotensi tarik investor EBT di NTT

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, NTT. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

Jakarta (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menilai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berpotensi menarik minat investor industri energi baru terbarukan (EBT) atau energi bersih di tengah pesatnya perkembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Oleh karena itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan perlunya dukungan dari semua elemen dalam pengembangan PLTP Ulumbu yang memanfaatkan energi geothermal di wilayah Poco Leok, Kabupaten Manggarai.

“Kita ingin membangun energi bersih ke depan, kalau kita halangi pembangunan pembangkit energi bersih dan terbarukan yang kita miliki, industri-industri bersih tidak akan masuk ke NTT,” ujar Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, dukungan atas pengembangan PLTP Ulumbu akan turut berdampak pada kemajuan daerah NTT. Apalagi dengan Labuan Bajo yang tumbuh pesat saat ini, di mana para investor mulai melirik keberpihakan pemerintah pusat maupun daerah pada penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

Labuan Bajo yang tumbuh sedemikian rupa saat ini, sektor hotel juga akan berkembang, di mana hotel itu energinya menggunakan energi fosil dan investor tidak akan tertarik untuk masuk. "Jadi saya harapkan semua pihak ikut terlibat untuk mendukung ini,” katanya.

Selain itu, Viktor menilai pengembangan PLTP Ulumbu juga menjadi jalan keluar atas krisis pasokan listrik terutama pada beban puncak di malam hari dengan memanfaatkan potensi geothermal di Gunung Poco Leok, Kabupaten Manggarai.

Baca juga: PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021
Baca juga: PLN gencar kembangkan PLTP manfaatkan potensi panas bumi Indonesia

Dia menjelaskan saat ini pasokan listrik beban puncak malam hari masih kekurangan 4-5 MW yang dipasok dari sistem interkoneksi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Flores (Rangko) Labuan Bajo dan PLTU Ropa. "Jadi kami memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan PLTP Ulumbu demi memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat,” katanya.

Menurut Gubernur, dukungan masyarakat NTT sangat penting bagi pengembangan PLTP Ulumbu sebagai keterlibatan pemerintah daerah dalam mendorong transisi energi yang digalakkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat, lanjutnya, telah serius mengerjakan potensi tersebut dengan baik sehingga seluruh elemen diharapkan ikut terlibat untuk membantu agar program ini bisa berjalan.