Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter hingga 6 meter di selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Potensi gelombang tinggi di wilayah NTB mulai 7-10 Juli 2023," kata Kepala Meteorologi Stasiun Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Hirin Hutri dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Cuaca buruk, penyeberangan Lembar Lombok-Padangbai Bali
Kategori potensi gelombang di wilayah NTB yang mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter terjadi di wilayah Selat Lombok bagian utara, Selat Sape bagian utara di wilayah perairan utara Sumbawa.
Sedangkan untuk kategori potensi gelombang tinggi yang mencapai 2 meter hingga 4 meter terjadi di Selat Alas bagian selatan.
"Untuk potensi gelombang tinggi yang mencapai 4 meter hingga 6 meter terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga tiga hari ke depan pada musim kemarau 2023.
"Cuaca di NTB hujan ringan hingga lebat pada perubahan El Nino pada musim kemarau 2023," katanya.
Potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Dompu.
"Potensi hujan ringan hingga sedang itu terjadi mulai siang hingga malam hari," katanya.
Dengan adanya potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang, warga di imbau untuk tempat waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Warga diharapkan tetap waspada saat terjadi hujan," katanya.*