Pemkot Palembang catat 12.286 kasus ISPA Januari-Agustus 2023

id sumsel,palembang,ispa,kabut asap,pemkot palembang

Pemkot Palembang catat 12.286 kasus ISPA  Januari-Agustus 2023

Arsip Foto - Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa di Puskesmas Merdeka Palembang, Sumatera Selatan. (ANTARA/Feny Selly/15/den)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah (Pemkot) Kota Palembang, Sumatra Selatan mencatat sebanyak 12.286 orang terinfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada periode Januari-Agustus 2023.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Selasa, merincikan jumlah penderita ISPA itu paling banyak diderita oleh anak usia 9 tahun ke atas dengan jumlah 6.448 orang, bayi usia 3-12 bulan sebanyak 2.919 orang, anak usia 5-9 tahun sebanyak 2.205 orang, serta anak usia 1-5 tahun sebanyak 714 orang.

Ia menjelaskan jumlah tersebut dipengaruhi oleh kualitas udara Kota Palembang, yang saat ini termasuk kategori tidak sehat akibat dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, serta Ogan Ilir.

Maka dari itu, masyarakat yang memiliki anak usia rentan terhadap ISPA diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta menggunakan masker. "Kami mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, namun apabila masih berkegiatan itu diharapkan menggunakan masker guna mencegah agar tidak terjangkit ISPA," ujarnya.

Baca juga: Kasus ISPA di Tangerang tak ada kenaikan signifikan
Baca juga: ISPA masuk daftar penyakit paling banyak diidap di Batam


Selain itu, katanya, guna mengantisipasi terjangkit ISPA, masyarakat diharapkan dapat menjaga pola hidup bersih dan sehat(PHBS), serta waspada pada perubahan iklim. "Kami harap masyarakat tetap menjaga kesehatan, dengan cara memperbanyak minum air putih serta mengonsumsi sayur dan buah-buahan," ucapnya. Namun, apabila terjadinya gangguan pada saluran maka segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan dari medis, kata Yudhi.