Kemensos membantu keluarga anak pengidap penyakit genetik thalasemia

id Kemensos,Kementerian Sosial,Bantuan sosial,Bansos,Penderita penyakit thalasemia

Kemensos membantu keluarga anak pengidap penyakit genetik thalasemia

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang dan Dinas Sosial Kabupaten Agam memberikan bantuan kepada anak pengidap penyakit genetik thalasemia Zikri Alhakim (7) beserta keluarga yang tinggal di Jorong Parit Panjang Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (7/2). (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos)

Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan kepada anak pengidap penyakit genetik thalasemia Zikri Alhakim (7) beserta keluarga yang tinggal di Jorong Parit Panjang Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
 
Berdasarkan keterangan yang disiarkan Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu, Zikri Alhakim mengidap Thalasemia Beta Mayor, yaitu penyakit genetik dari salah satu atau kedua orang tua dimana terjadi kelainan/kerusakan pada alat produksi sel darah merah dalam tubuh.
 
Pemberian bantuan Kemensos itu melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang dan Dinas Sosial Kabupaten Agam.
Kepala BBPPKS Padang Hasim mengungkapkan pihaknya akan memfasilitasi akomodasi serta transportasi untuk kemudahan rawat jalan Zikri di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang.
 
“Melalui kegiatan ini diharapkan keluarga semakin yakin dan termotivasi untuk mengasuh anak dengan lebih baik lagi,” kata Hasim dalam keterangan yang disiarkan Kemensos.
 
Sebelumnya, kedua orang tua Zikri, Upik Ramlah (30) dan Rusdi Romainur (46) mengatakan tidak lagi mampu untuk terus membawa anaknya kontrol rutin ke RSUP Dr. M. Djamil Padang karena kesulitan biaya serta jarak rumah sakit yang jauh dari tempat tinggal.
 
Kelainan yang diderita Zikri mengakibatkannya sering merasakan cepat lelah, mudah pusing dan harus menjalani transfusi darah setiap bulannya. Di samping itu, ia juga harus melakukan kontrol rutin setiap minggu untuk mendapatkan obat yang harus dikonsumsi.
 
“Saya meminta kepada dokter yang merawat untuk bisa mendapatkan perawatan di RSUD Lubuk Basung supaya lebih dekat dengan tempat tinggal serta dapat mengurangi biaya setiap bulannya," ucap Upik.
 
Sementara untuk membantu pemberdayaan keluarga, Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang melakukan beberapa langkah, mulai dari memberikan bantuan berupa sembako, tambahan nutrisi hingga perlengkapan sekolah.
 
Bukan hanya itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan pengembangan usaha pembuatan dan penjualan kacang goreng serta perlengkapan barbershop dengan total nilai Rp5.760.000.

Baca juga: Kemensos meng gelar pelatihan jahit pengembangan UMKM
Baca juga: Kemensos membantah tak pernah terima suap dari SAP
 
Pasalnya, Upik Ramlah memang pembuat kacang goreng untuk dititipkan di warung-warung guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kacang goreng sekitar Rp100.000 setiap 5 kg. Adapun suaminya Rusdi Romainur bekerja sebagai pemangkas rambut dengan sistem bagi hasil.
 
Selain bantuan pengobatan dan materi, Kementerian Sosial turut memberikan edukasi pengasuhan anak serta pengembangan usaha ekonomi produktif (UEP) kepada Upik Ramlah dan Rusdi Romainur.
 
Kementerian sosial bersama pihak terkait akan terus melakukan pemantauan terhadap pengembangan UEP yang dijalankan kedua orangtua Zikri agar keluarganya dapat mandiri di masa yang akan datang.