Program Sekardadu Banyuwangi untuk pengembangan sektor pariwisata

id Pemkab Banyuwangi,program sekardadu,wisata air,wisata air ,Wisata Jopuro

Program Sekardadu Banyuwangi untuk pengembangan sektor pariwisata

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melepas benih ikan air tawar di aliran sungai wisata Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi

Banyuwangi, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengembangkan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu), yang berfungsi menjaga daerah aliran sungai atau DAS untuk sektor pariwisata.

Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani di Banyuwangi, Jatim, Kamis, mengatakan bahwa merawat aliran sungai melalui program Sekardadu diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, salah satunya kawasan aliran sungai bisa menjadi destinasi wisata air.

"Tujuan dari program ini masih sama, yakni menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air mulai hulu hingga hilir. Sekardadu mendorong kesadaran masyarakat terhadap kelestarian alam, agar ekosistem terjaga dengan baik," katanya.

Bupati Ipuk mencontohkan Wisata Jopuro di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, karena wisata Jopuro memanfaatkan sumber mata air Sumber Mengarang, yang berfungsi sebagai perairan sawah dan sumber air bersih untuk HIPPAM.

Di wisata Jopuro memiliki saluran irigasi yang airnya jernih dan dimanfaatkan masyarakat menjadi destinasi wisata pemandian alami dengan landskap yang sejuk dan asri.

Wisata Jopuro juga dijadikan lokasi edu-ekowisata alam yang dapat memberikan edukasi kepada anak-anak maupun masyarakat sekitar tentang keanekaragaman hayati.

Bupati Ipuk menjelaskan bahwa wisata Jopuro dapat menjadi pilot plan pembangunan destinasi wisata sumber daya air, yang dapat memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak kelestarian alam.

"Jadi, tidak hanya merawat daerah aliran sungai, tapi juga bisa berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan dengan program Sekardadu akan muncul Jopuro-Jopuro baru di Banyuwangi," katanya.

Sekardadu merupakan program kolaboratif yang melibatkan lintas sektoral termasuk pelajar dari semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dan pondok pesantren, untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai yang ada di lingkungannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo mengemukakan Sekardadu melibatkan hingga 141 sekolah mulai SD hingga perguruan tinggi dengan jumlah kader 272.780 siswa. Panjang aliran sungai yang dirawat mencapai 35 ribu meter.

"Program ini mengedukasi para pelajar dan mahasiswa secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya. Mereka diangkat sebagai Duta Sekardadu dan bertugas mengajak teman maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat daerah aliran sungai di lingkungannya," katanya.

Program Sekardadu juga melibatkan masyarakat untuk melakukan kerja bakti bersih sungai, menanam tanaman di pinggiran sungai, serta penyebaran bibit ikan, yang ikut menjaga ekosistem sungai.