Jakarta (ANTARA) - Sutradara dan produser film Iwan Kurniawan mengatakan film perdananya "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" menggapai pengambilan adegan bergaya seperti "candid" atau "sembunyi-sembunyi" di sejumlah situs bersejarah bagi peradaban Islam di Istanbul, Turki.
"Di masjid dekat Eminönü, kalau enggak salah Rüstem Paa masjidnya, saya lupa. Saya ketemu imamnya, saya cuma bilang boleh tidak izin 10 menit saja karena ada adegan Kemuning (tokoh utama dalam cerita film itu) dengan ustazah lagi curhat, itu satu kali pengambilan (one take) harus oke," kata Iwan saat "Press Screening" di bioskop kawasan Sarinah, Jakarta, Rabu.
Karena sudah menyampaikan dengan jujur, imam masjid kemudian meluluskan permintaan tersebut. Sehingga tim produksi film "Mungkin Nanti Esok atau Lusa" pun diizinkan untuk melakukan pengambilan adegan tersebut di situs bersejarah itu.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka juga didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka berada di tempat terkenal itu.
"Jawaban kami sederhana, kami ingin menyampaikan pesan sejarah Islam di negara ini ke negara yang muslimnya terbesar di dunia, yaitu Indonesia. Dan mereka pun menyambutnya," kata Iwan.
Iwan mengatakan kemudahan agaknya berpihak kepada tim produksi dalam setiap proses pengambilan adegan di Turki. Mereka terus dipertemukan oleh Yang Maha Kuasa dengan banyak orang baik di negara tersebut yang betul-betul mendukung syiar dalam pembuatan film itu.
"Seperti kafe, yang punya adalah pengusaha muda yang mempunyai restoran bernama Koali. Dia kasih tempatnya itu kapanpun kami butuhkan dan dimudahkan, alhamdulillah Tuhan yang mengasih jalan," kata Iwan.
Film drama "Mungkin Esok Lusa Atau Nanti" (Menanti) tayang mulai 11 Juli 2024 di bioskop. "Press Screening" diadakan pada 10 Juli 2024, pukul 13.30 dengan mengundang sejumlah kru dan pemeran film tersebut.
Baca juga: Rumah Produksi Falcon Pictures merilis foto promosi film "Kang Mak From Pee Mak"
Baca juga: Film-film Indonesia dapat sorotan spesifik di ajang BIFAN
"Menanti" bercerita tentang seorang gadis desa bernama Kemuning yang mendapat beasiswa S2 di Turki. Sebelumnya, ia telah menjalin hubungan dengan Raditya yang berjanji akan meminangnya.
Namun, Raditya mengingkari janjinya dan malah akan menikahi wanita lain pilihan ibunya. Kemuning pun harus menghadapi kenyataan pahit ini. Film itu dibintangi oleh perpaduan bintang muda seperti Natasya Nurhalima sebagai Kemuning, Bilal Fadh sebagai Raditya, Tegar Iman sebagai Dewo, dan Devi Permata Sari sebagai Ipah beradu peran dengan aktris semacam Olga Lydia, Akbar Kobar, Terry Putri, Intan Erlita, dan Farid Aja.
Berita Terkait
Pembuktian sebagai sutradara sebut film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti"
Kamis, 11 Juli 2024 6:43
Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" sasar 43 persen bioskop
Kamis, 11 Juli 2024 5:26
Piyu Padi ikut berikan ide film "Menanti Keajaiban"
Rabu, 5 Februari 2020 21:26
Film pendek "Menanti Keajaiban" merilis akhir cerita alternatif
Minggu, 2 Februari 2020 16:44
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18