Bagian distribusi film rumah produksi Kolam Ikan Pictures Mimma Pratami Subagyo saat "Press Screening" di bioskop kawasan Sarinah, Jakarta, Rabu, mengatakan "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" (Menanti) akan mengencangkan jumlah penonton di Pulau Jawa dari warga Boyolali dan sekitarnya.
"Jadi kami pingin strategi kami adalah teman-teman di Jawa, Pulau Jawa, menonton lebih dulu. Jadi bikin FOMO (fears of missing out) di satu daerah dulu, Boyolali, Selon dan sekitarnya, baru setelah itu kami akan berkembang," kata Mimma
"Dan pada dasarnya memang dari XXI kami dapat sekitar 35 layar, kemudian kami bekerja sama juga dengan CGV, Cinepolis, New Star Cineplex (NSC), jadi semua lini bioskop di Pulau Jawa kini jumlah sudah sekitar hampir 80 layar," ujar dia pula.
Sumber terkait mencatat, dari 263 bioskop dengan 1412 layar saat ini, 183 bioskop dengan 988 layar berada di Pulau Jawa. Dengan demikian, maka sekitar 70 persen bioskop dan layar saat ini berada di Pulau Jawa.
"Karena gaungnya ada di Pulau Jawa, jadi yang ada di luar Pulau Jawa melihat ini jadi kepingin juga menonton. Sehingga dengan sendirinya film "Menanti" akan menambah layar ke situ," kata Mimma.
Baca juga: Film garapan Iwan Kurniawan "Mungkin Nanti Esok atau Lusa" gapai situs bersejarah Turki
Baca juga: Rumah Produksi Falcon Pictures merilis foto promosi film "Kang Mak From Pee Mak"
"Menanti" bercerita tentang seorang gadis desa bernama Kemuning yang mendapat beasiswa S2 di Turki. Sebelumnya, ia telah menjalin hubungan dengan Raditya yang berjanji akan meminangnya.
Namun, Raditya mengingkari janjinya dan malah akan menikahi wanita lain pilihan ibunya. Kemuning pun harus menghadapi kenyataan pahit ini.
Film itu dibintangi oleh perpaduan bintang muda seperti Natasya Nurhalima sebagai Kemuning, Bilal Fadh sebagai Raditya, Tegar Iman sebagai Dewo, dan Devi Permata Sari sebagai Ipah beradu peran dengan aktris semacam Olga Lydia, Akbar Kobar, Terry Putri, Intan Erlita, dan Farid Aja.