Pembuktian sebagai sutradara sebut film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti"

id Mungkin Esok Lusa atau Nanti, film Menanti,film indonesia,film dalam negeri

Pembuktian sebagai sutradara sebut film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti"

Produser, sutradara, dan pemeran film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti (MENANTI)" berfoto bersama dalam acara penayangan film untuk pers di Sarinah, Jakarta, Rabu (10/7/2024). (ANTARA/Abdu Faisal)

Jakarta (ANTARA) - Produser sekaligus sutradara Iwan Kurniawan menyebut film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti (MENANTI)" sebagai sebuah pembuktian.

"Film ini adalah suatu pembuktian, bahwa kami mampu membuat sebuah karya film, dan jika kita memang berniat menghasilkan suatu karya, pasti bisa," katanya pada acara penayangan film bagi pers di Jakarta, Rabu (10/7).

Iwan menampilkan drama bermuatan positif tentang cinta, persahabatan, dan bakti kepada orang tua dalam film berdurasi 114 menit.

"Film ini berangkat dari pesan-pesan baik, seperti khoirunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain," katanya.

"Refleksi pesan ini terlihat dari peran-peran dalam film ini, baik Kemuning, Dewo, dan Radit, dan dibungkus dalam keseluruhan jalan cerita di film ini," ia menambahkan.

Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" berlatar perdesaan Jawa Tengah dan Kota Istanbul di Turki, bercerita tentang perempuan dari sebuah desa di Jawa Tengah yang berkesempatan menempuh pendidikan S2 di Turki serta romansanya.

Baca juga: Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" sasar 43 persen bioskop
Baca juga: Rumah Produksi Falcon Pictures merilis foto promosi film "Kang Mak From Pee Mak"

Kisah romansa disajikan dengan bumbu komedi dalam film "Mungkin Esok Lusa Atau Nanti (MENANTI)", yang ditayangkan di bioskop mulai 11Juli 2024. Pemeran film ini meliputi Natasya Nurhalima, Bilal Fadh, Tegar Iman, Devi Permata Sari, Olga Lydia, Akbar Kobar, Terry Putri, Intan Erlita, dan Farid Aja.

Iwan berharap filmnya bisa diterima oleh penonton film Indonesia, dan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk berkarya.