Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menggelar kegiatan sunatan massal gratis bagi warga di kota itu dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1446 Hijriah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan kegiatan sunatan massal gratis dilaksanakan pada Kamis (12/9) di halaman pendopo Wali Kota Mataram.
"Target sasaran kegiatan sunatan massal gratis sebanyak 200 anak. Syarat utama warga Kota Mataram, jadi bebas kaya, miskin, boleh ikut," katanya.
Baca juga: LEPAS Lombok gelar sunatan massal gratis di KLU
Dikatakan, kegiatan sunatan massal gratis dilaksanakan sesuai dengan arahan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana yang ingin membantu masyarakat mendapatkan layanan sunatan gratis. Karena itu, masyarakat yang ingin mendaftar bisa langsung melalui aparat kelurahan, kecamatan, Dinkes, dan RSUD Kota Mataram.
Karena di Kota Mataram tradisi sunatan biasanya dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan momen inilah yang di atensi pemkot untuk memberikan layanan gratis ke masyarakat.
Dengan adanya kegiatan sunatan massal gratis ini, kata dia, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terutama masyarakat kurang mampu yang harus membayar biaya sunat hingga Rp1 juta.
"Jadi kegiatan sunatan massal gratis dapat meringankan beban orang tua," katanya.
Baca juga: Sunatan massal gratis digelar Alfamart di Mataram
Lebih jauh Emirald mengatakan dalam kegiatan sunatan massal gratis tersebut pihaknya bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram.
"Untuk SDM, Insya Allah, cukup dan jumlah tim yang diturunkan tiga tim, satu beranggotakan 10 orang," katanya.
Lebih jauh Emirlad mengatakan setelah proses sunatan dilakukan tahap observasi, pemberian obat-obatan, edukasi orang tua terkait cara perawatan, serta pemberian bingkisan, barulah anak-anak yang sudah disunat boleh pulang.
Selain itu setelah pulang, petugas juga akan melakukan pemantauan dan orang tua anak yang sunat juga bisa melakukan kontrol ke puskesmas jika dibutuhkan.
"Jadi anak-anak yang sudah di sunat kami kawal sampai sehat lagi, bukan hanya sunat langsung selesai," katanya.