Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa kompetensi literasi yang mumpuni diimpikan untuk dimiliki bangsa ini dalam menyambut Indonesia Emas tahun 2045, sebagaimana menjadi kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
“Kecerdasan berbahasa berarti memiliki kompetensi literasi yang mumpuni, kemampuan untuk mengolah informasi yang diterima oleh para pengguna bahasa baik berupa teks maupun non-teks, kemudian mereka bisa menggunakan informasi itu untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Aminudin dalam acara puncak “Bulan Bahasa dan Sastra” di Jakarta, Senin malam.
Hal itu, ujar Aminudin, juga selaras dengan tema peringatan Bulan Bahasa dan Sastra pada tahun ini, yakni “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas”.
Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra, yang pertama kali dimulai pada tahun 1980, selalu dikaitkan dengan peringatan Sumpah Pemuda yang merupakan sebuah tonggak sejarah dari perjalanan bangsa Indonesia.
Aminudin mengatakan, pihaknya selalu melakukan kerja sama dengan para mitra setiap penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra, mulai dari pihak kementerian/lembaga hingga masyarakat pegiat bahasa dan sastra di seluruh wilayah Tanah Air. Para mitra mengisi program yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa ini dengan aneka program kegiatan.
Menurut Aminudin, Bulan Bahasa dan Sastra selalu ditunggu-tunggu oleh para pegiat bahasa dan sastra. Salah satu alasannya karena Bulan Bahasa dan Sastra selalu menjadi ajang untuk berpartisipasi dan berkompetisi menghadirkan karya-karya terbaik dalam bidang bahasa, sastra, dan literasi.
Bulan Bahasa dan Sastra juga selalu ditunggu-tunggu karena pada saat itu selalu diluncurkan produk-produk terbaru Badan Bahasa yang akan dijadikan rujukan dalam bidang bahasa dan sastra.
Baca juga: Mendikdasmen sebut bahasa bagian dari ukuran keadaban bangsa dan negara
Selain itu, Bulan Bahasa dan Sastra juga ditunggu karena menghadirkan wisata dan rekreasi berbahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa.
Secara garis besar, terdapat beberapa jenis kegiatan yang diselenggarakan selama perayaan Bulan Bahasa dan Sastra, salah satunya Penghargaan Sastra yang diberikan kepada para sastrawan untuk mengapresiasi karya-karya sastra Indonesia yang membawa manfaat dan pengaruh positif dalam pembangunan karakter bangsa.
Jenis kegiatan kedua yaitu Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional yang diberikan kepada lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga swasta yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam dokumen negara.
Baca juga: Badan Bahasa selesaikan entri 200 ribu kosakata di KBBI
Yang ketiga, Apresiasi Giat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif yang diberikan kepada institusi pendidikan tingkat SMP dan SMA atau sederajat yang secara aktif menyelenggarakan program kegiatan UKBI Adaptif di masing-masing sekolahnya.
Pada tahun ini, Badan Bahasa juga kembali melaksanakan pemberian penghargaan kepada tokoh yang dinilai cermat berbahasa Indonesia. Sebelumnya penghargaan ini pernah diadakan, namun sempat terhenti dalam beberapa tahun terakhir.
Selain penghargaan-penghargaan tersebut, Badan Bahasa juga menyelenggarakan beberapa kategori festival dan perlombaan lainnya seperti Festival Film Pendek Berbahasa Daerah, Festival Handai Indonesia, Festival Musikalisasi Puisi, pemilihan duta bahasa, lomba cerdas mengulas buku, lomba mendongeng bagi penyandang disabilitas netra, lomba monolog pesan pujangga, hingga program Menjalin Indonesia.