Kemenkop kawal produksi susu koperasi

id Kemenkop,Koperasi susu,KUD Boyolali

Kemenkop kawal produksi susu koperasi

Koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo yang merupakan koperasi produksi susu terbesar di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Kemenkop)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyatakan bahwa Kementerian Koperasi akan memberikan pendampingan ke para peternak sapi perah yang tergabung dalam koperasi, salah satunya koperasi unit desa (KUD) di Boyolali, Jawa Tengah.

Setelah melakukan audiensi bersama peternak, pengurus, dan KUD Mojosongo di Boyolali, Kamis, Ferry mengungkapkan ada beberapa kebutuhan yang diperlukan oleh para peternak yang tergabung dalam koperasi susu, seperti kebutuhan suling, alat-alat pendingin, dan pasar untuk menyerap hasil susu peternak.

“Kami akan mendukung pembiayaan lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM dengan mengadakan alat-alat pendingan untuk kebutuhan susu di KUD. Juga terkait pendampingan yang akan dilakukan di daerah,” katanya dikutip dari keterangan pers kementerian.

Ferry juga mendorong agar koperasi-koperasi susu itu tidak hanya sekadar menyediakan bahan baku, tetapi juga diharapkan masuk ke industri pengolahan susu atau bahkan mempunyai pabrik pengolahan susu sendiri.

“Kami melihat ada beberapa aset-aset milik KUD di daerah yang bisa dimanfaatkan. Semoga dalam waktu dekat ini bisa terealisasi,” ucap Ferry.

Ferry menyampaikan permasalahan penyerapan susu yang dihadapi para peternak sapi perah yang terjadi beberapa waktu lalu di Boyolali memberikan pembelajaran bagi semua pihak bahwa koperasi harus menjadi prioritas dan didorong agar menjadi bagian dari industri.

Baca juga: IKPRI diyakini tingkatkan perekonomian nasional

Sementara itu, Manager KUD Mojosongo Winarno menuturkan Boyolali memiliki sekitar 18 titik produksi susu yang dikelola tiga koperasi, menghasilkan sekitar 640 ton per hari. Sayangnya, sekitar 30 ton dari total produksi tersebut masih belum terserap pasar.

Melalui audiensi ini, ia berharap dapat memperoleh kepastian bahwa susu produksi lokal, khususnya dari Boyolali, akan diserap pasar secara optimal. Selain itu, ia juga menginginkan adanya peningkatan kapasitas fasilitas pengolahan susu untuk mendukung para peternak.

Baca juga: Kemenkop UKM gelar bedah buku tingkatkan literasi perkoperasian

Salah seorang peternak yang juga anggota KUD Mojosongo Mardiyono mengaku gembira atas rencana Kemenkop yang akan mendirikan pabrik pengolahan susu di wilayah Boyolali, serta memberikan bantuan alat pendukung.

Ia berharap harga pembelian susu dari peternak dapat ditingkatkan. Ini dikarenakan berdasarkan perhitungan titik impas (BEP), harga susu saat ini masih belum menutupi biaya produksi.