Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mempersiapkan skenario antisipasi cuaca ekstrem saat pelaksanaan pemungutan suara guna memastikan kelancaran semua proses pencoblosan Pilkada Serentak 27 November 2024 berjalan aman dan lancar.
Asisten I Setda Kota Mataram sekaligus Koordinator Satgas Kesiapsiagaan Bencana Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu, mengatakan apabila terjadi cuaca kurang bersahabat saat pencoblosan, satgas harus pastikan langkah penanganan yang diambil betul-betul bisa jadi solusi tepat.
"Hal itu untuk pastikan pesta demokrasi berjalan serta semua perangkat berjalan sesuai prosedur dan tahapan, termasuk tahapan pengamanan kertas suara, pencoblosan, penghitungan, dan lainnya," kata Martawang.
Baca juga: BPBD sebar perkembangan cuaca ekstrem di Mataram
Hal tersebut disampaikan menyikapi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini tentang kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di wilayah NTB, termasuk Kota Mataram dan kondisi itu dikhawatirkan dapat mengganggu aksesibilitas warga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar, pemkot bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, terus mengamati perkembangan anomali cuaca yang terjadi saat ini.
Terutama pada saat memasuki minggu tenang Pilkada yang dimulai pada 24-26 November 2024 dan tanggal 27 November saat pencoblosan.
Baca juga: Mataram imbau pengunjung destinasi wisata hindari bibir pantai
Langkah antisipasi awal, katanya, sudah dilakukan untuk keamanan surat suara dan kotak suara menindaklanjuti Kantor KPU Kota Mataram yang kebanjiran, karena hujan lebat pada Kamis (14/11) malam.
"Seluruh logistik pilkada sudah dipindah ke Gudang KPU di Selagalas. Kalau sampai logistik pilkada basah bisa mengganggu kualitas pelaksanaan pesat demokrasi," katanya.
Jika eskalasi cuaca meningkat, kata dia, Pemkot Mataram juga akan menyiapkan posko terpadu di kantor Wali Kota Mataram.
"Akan tetapi kalau masih bisa dipantau dan dikendalikan dari Pusdalops BPBD Kota Mataram, maka pemantauan tetap dilanjutkan dengan menyiagakan petugas selama 24 jam," katanya.
Baca juga: Tujuh pohon tumbang di Mataram akibat cuaca ekstrem