Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebar perkembangan peringatan dini cuaca harian kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Plt Kepala BPBD Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu, mengatakan, perkembangan perkiraan cuaca itu bersumber dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Informasi cuaca itu kami sebar melalui grup WhatsApp Pemerintah Kota Mataram agar dapat ditindaklanjuti hingga ke lapisan masyarakat paling bawah melalui kepala lingkungan dan RT," katanya.
Baca juga: Tujuh pohon tumbang di Mataram akibat cuaca ekstrem
Hal tersebut disampaikan setelah pada Selasa (12/11/2024) Kota Mataram dan sekitarnya dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang hingga mengakibatkan tujuh pohon tumbang.
Irwan yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG puncak musim hujan terjadi pada November-Desember 2024.
Selama puncak musim hujan itu akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan disertai dengan angin kencang. Karena itu, dalam perkembangan prediksi cuaca BPBD juga menyiapkan pusat laporan potensi bencana pada nomor telepon 081-914-772-270.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Terkait dengan itu, masyarakat diharapkan berpartisipasi melaporkan potensi bencana sebagai upaya mitigasi. Selain itu, warga juga diimbau agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca, karena kendati pada pagi cuaca cerah, tapi saat siang, sore, bahkan malam cuaca bisa berubah menjadi ekstrem.
"Karena itu, sebaiknya sebelum beraktivitas keluar rumah hendaknya melihat update prediksi cuaca yang ada agar warga bisa menyesuaikan kapan waktu beraktivitas di luar rumah," katanya.
Lebih jauh Irwan mengatakan, dampak cuaca ekstrem pada Selasa kemarin menimbulkan sejumlah titik genangan karena adanya antrean air di saluran.
"Akan tetapi, begitu hujan reda sekitar 1-2 jam genangan sudah hilang dan semua sudah dilakukan antisipasi. Jadi sejauh ini belum ada langkah darurat dan Mataram masih pada status siaga," katanya.
Baca juga: Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem