Mataram imbau pengunjung destinasi wisata hindari bibir pantai

id Pemkot Mataram,Dinas Pariwisata, cuaca ekstrem

Mataram imbau pengunjung destinasi wisata hindari bibir pantai

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengimbau para pengunjung sejumlah destinasi wisata pantai di kota itu agar tetap waspada dan menjauhi aktivitas di bibir pantai guna menghindari potensi gelombang pasang.

"Hal itu dimaksudkan sebagai langkah antisipasi dampak cuaca ekstrem saat ini," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Kamis.

Hal tersebut disampaikannya menyikapi perubahan cuaca yang dapat memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata pantai sebagai destinasi unggulan di Kota Mataram.

Meskipun kawasan pantai di Mataram memiliki gelombang yang relatif tinggi dan kencang serta berhadapan langsung dengan laut lepas, namun perubahan cuaca saat ini belum berdampak signifikan terhadap kunjungan di sejumlah objek wisata pantai seperti Pantai Loang Baloq, Mapak, Sunset Land, dan Pantai Gading.

Jika melihat kondisi perubahan cuaca dalam beberapa pekan terakhir, hujan terjadi pada waktu siang dan hanya sebentar. Sementara, pada sore hari cuaca kembali cerah dan warga bisa menikmati sunset di pinggir pantai.

Baca juga: Dispar Mataram wadahi promosi pelaku ekonomi kreatif via Festival Ekraf 2024

"Keindahan sunset di sepanjang 9 kilometer Pantai Kota Mataram memang menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung," katanya.

Namun demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti potensi gelombang pasang, selama musim hujan pihaknya mengimbau pengunjung untuk menjauhi bibir pantai.

Baca juga: Penataan wisata "Giong Siu" di Mataram dilanjutkan

Para pengunjung juga diingatkan agar tidak beraktivitas di pinggir pantai, dan memilih tempat-tempat lebih aman untuk menikmati matahari tenggelam. Pihaknya juga aktif menyampaikan imbauan tersebut melalui pengeras suara yang dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing objek wisata.

"Keberadaan pokdarwis juga kami optimalkan untuk melakukan pengawasan para pengunjung," katanya.