Mataram (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengusulkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bantuan pengadaan alat tes urine narkoba untuk menyasar kalangan pelajar.
"Dengan bantuan pengadaan dari Pemkot Mataram, kami bisa lebih maksimal turun ke sekolah-sekolah melakukan edukasi, sekaligus tes urine di kalangan pelajar," kata Kepala BNNK Mataram Yuanita Amelia Sari di Mataram, Jumat.
Dalam upaya mendukung percepatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kata dia, BNNK tidak bisa bergerak sendiri sehingga harus didukung jajaran pemerintah terkait, termasuk kalangan legislatif.
Baca juga: Komunitas masyarakat pelopor rehabilitasi narkoba dibentuk di Mataram
Dengan dukungan pengadaan alat tes urine itu, lanjutnya, BNNK Mataram bisa melaksanakan edukasi P4GN kepala kalangan pelajar, sekaligus melakukan tes urine terhadap anak-anak terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba.
"Dengan demikian kami bisa melakukan upaya pencegahan dini. Anak-anak yang terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba jangan sampai di keluarkan," katanya.
Ketika dalam kegiatan tes urine ditemukan ada anak terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba, lanjutnya, BNNK akan melakukan pembinaan dengan memanggil orang tua untuk bersama-sama memberikan edukasi agar anak tidak kecanduan.
"Anak yang kecanduan narkoba bisa berpengaruh terhadap kecerdasan, tidak bisa konsentrasi, serta bisa merusak fisik, mental, bahkan keluarga," katanya.
Baca juga: Dinkes-BNNK Mataram ciptakan kota tanggap ancaman narkoba
Lebih jauh Yuanita mengatakan dari hasil evaluasi penyalahgunaan narkoba saat ini terjadi pada usia produktif 15-40 tahun dengan jumlah kasus 1,7 persen dari jumlah penduduk.
Sementara jenis narkoba yang dipakai adalah sabu, karena anak-anak cenderung memiliki sifat penasaran. Jadi mereka awalnya coba-coba dengan membeli sedikit atau satu saset sabu dengan harga misal Rp300 ribu.
"Anak-anak yang penasaran ini bisanya patungan membeli sabu, kemudian mencoba walaupun sedikit bisa berpotensi kecanduan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram mendukung deklarasi kota tanggap ancaman bahaya narkoba
Terkait dengan itu, kata dia, pemerintah daerah dan orang tua memiliki peran penting dalam upaya edukasi P4GN melalui lingkungan sekolah untuk mencegah agar anak-anak tidak penasaran terhadap narkoba, salah satunya dengan memberikan imun positif kepada teman sebaya.
Melalui Program Edukasi P4GN di sekolah-sekolah, BNNK bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Mataram mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KONTAK) sebagai upaya mengantisipasi, mengadaptasi, dan memitigasi ancaman narkoba.
"Diharapkan, melalui Program KONTAK para penggiat P4GN, memiliki motivasi dan komitmen tinggi untuk membantu BNN dan pemangku kepentingan menciptakan lingkungan bebas dari narkoba," katanya.
Baca juga: BNNK: Program "kampung sehat bersinar" sekaligus upaya mencegah COVID-19
Berita Terkait
Komunitas masyarakat pelopor rehabilitasi narkoba dibentuk di Mataram
Kamis, 21 November 2024 16:56
Dinkes-BNNK Mataram ciptakan kota tanggap ancaman narkoba
Sabtu, 16 November 2024 17:44
Pemkot Mataram mendukung deklarasi kota tanggap ancaman bahaya narkoba
Selasa, 19 Oktober 2021 16:17
BNNK: Program "kampung sehat bersinar" sekaligus upaya mencegah COVID-19
Senin, 5 April 2021 17:16
BNNK meminta operasional "game online" diperketat
Senin, 5 April 2021 15:14
BNNK Mataram mengoptimalkan kerja P4GN sesuai protokol COVID-19
Selasa, 8 Desember 2020 22:10
BNNK: Klien penyalahgunaan narkoba yang direhabilitasi di Mataram meningkat
Selasa, 8 Desember 2020 19:22
BNNK Mataram merehabilitasi 190 penyalahguna narkoba
Jumat, 6 Desember 2019 18:13