Ratusan pelajar Kudus ikuti permainan antikorupsi

id pelajar,antikorupsi,kudus

Ratusan pelajar Kudus ikuti permainan antikorupsi

Sejumlah siswa sekolah dasar bermain games Sembilan Nilai Antikorupsi (Semai) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (18/8). Museum Rekor Indonesia mencatat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berhasil mengajak seribu anak dari 62 sekolah dasar se Makassar untuk bermain games Semai sebagai bentuk kampanye dini antikorupsi dengan pendekatan yang menyenangkan. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikup)

Kudus, Jateng (Antaranews NTB) - Ratusan pelajar SMP Kanisius Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengikuti perlombaan permainan antikorupsi dalam rangka peringatan Hari Anti-Korupsi se-Dunia 2018, yang diperingati setiap 9 Desember.

Perlombaan tersebut, digelar di aula SMP Kanisius Kudus, Sabtu,  yang diikuti ratusan peserta secara berkelompok.

Untuk mengikuti perlombaan tersebut, masing-masing kelompok yang terdiri atas empat hingga enam orang itu harus membuat media permainan yang bertemakan antikorupsi.

Berdasarkan pengamatan, terdapat peserta yang memainkan ular tangga dengan tema antikorupsi, kemudian ada yang bermain lempar anak panah ke papan yang berbentuk bulat dengan sasaran para koruptor, "marbel question", "spinner" antikorupsi serta sejumlah permainan lain yang cukup unik dengan tema antikorupsi.

Menurut Wakil Kepala SMP Kanisius Kudus, Heri Kristanto, jumlah peserta yang mengikuti lomba permainan antikorupsi mencapai 240 siswa, sedangkan jumlah permainannya ada 51 materi.

"Masing-masing kelompok memang mendapatkan tugas membuat permainan dengan tema antikorupsi," ujarnya.

Ia membebaskan siswa untuk berkreasi dalam membuat permainan antikorupsi, sebagai upaya penanaman antikorupsi sejak dini.

Melalui perlombaan tersebut, kata dia, para siswa juga diperkenalkan nilai-nilai antikorupsi, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, kemandirian, dan keadilan.

"Setidaknya, ketika dewasa mereka mampu menjaga prinsip hidupnya tersebut," ujar Heri.

Salah seorang peserta, Monica Ignacia Liaotando siswa kelas VII SMP Kanisius Kudus mengakui memiliki ide membuat lempar anak panah ke arah para koruptor merupakan ide bersama teman-temannya.

Anak panah yang digunakan, kata dia, merupakan tinta balpoin, sedangkan busurnya merupakan balpoin yang disusun menyerupai busur modern dengan menggunakan karet gelang untuk melontarkan anak panahnya.

Untuk memudahkan anak panah menancap di papan, maka papannya terbuat dari sterefoam yang dibuatkan lingkaran dan terdapat foto para koruptor.

Peserta lainnya, seperti Mikael Aletico Wicaksono memainkan permainan marbel question.?

Untuk memainkan permainan tersebut, kata dia, menggunakan kelereng, kemudian diberi penghalang berupa paku, sedangkan di bawahnya terdapat kolom warna yang terdapat sejumlah pertanyaan.

"Bagi peserta yang beruntung, bisa mendapatkan permen dari kotak anti korupsi," ujar Mikael.