Mataram (ANTARA) - Kedutaan Besar Inggris memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang memiliki potensi berkembang agar bisa memiliki akses digital.
Program pemberdayaan itu berkolaborasi dengan BRI Research Institute dan menggandeng Geopark Rinjani disambut baik oleh para pelaku UMKM di Pulau Lombok.
"Kami punya kopi dan hasil alam lainnya, namun belum dikenal luas. Semoga dari program ini, orang di luar sana bisa mengenal Senaru, bukan hanya wisata tetapi juga produk-produk UMKM," kata Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana dalam keterangan di Mataram, Kamis.
Aktivitas pariwisata di Lombok kian menggeliat seiring dengan peningkatan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Hal itu memberikan berkah bagi pelaku UMKM.
Wisatawan yang banyak menjadi pasar utama para pelaku UMKM untuk menjalankan produk ekonomi kreatif hingga kuliner.
Baca juga: Kolaborasi antar-BUMN gerakkan ekonomi UMKM di Lombok Timur
Pada 2018, gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo yang mengguncang Pulau Lombok dan diteruskan oleh pandemi COVID-19 setahun setelahnya membuat aktivitas pariwisata seolah mati suri.
Berbagai fasilitas publik mengalami kerusakan dan pembatasan aktivitas masyarakat mematikan berbagai sektor kehidupan masyarakat Lombok terutama sektor pariwisata.
Sektor lain yang bergantung pada aktivitas pariwisata juga ikut tiarap. Pelaku UMKM yang mengandalkan wisatawan sebagai konsumen utama ikut terdampak, bahkan gulung tikar.
Berangkat dari permasalahan itu, Kedutaan Besar Inggris mengartikan solusi melalui program 'Digital Empowerment for Women and Youth in MSME' yang menyasar beberapa lokasi di Pulau Lombok, di antaranya Lantan yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Loyok dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta Senaru di Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Bangun food court , Korpri perkuat pertumbuhan UMKM di Lombok Tengah
Program pemberdayaan dengan tajuk digitalisasi UMKM tersebut memberikan pelatihan serta pendampingan selama tiga bulan bagi para pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan platform digital.
Media sosial dan niaga elektronik menjadi lapak tempat mereka menjajakan produknya. Selain itu, para pelaku UMKM juga didampingi untuk membuat pembukuan usaha dengan memanfaatkan perangkat digital.
Pemerintah daerah berharap pelaku UMKM bisa naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas.
“Kami siap berkolaborasi dan akan mendukung penuh kegiatan itu," kata Direktur Eksekutif KADIN NTB Mercy Simorangkir.
Baca juga: Wamendag: Pemasaran produk UMKM Lombok harus dimaksimalkan
Baca juga: Produk UMKM di ajang MotoGP 2024 Mandalika Lombok kembali dikurasi