Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, memastikan kesiapan stok bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Untuk memastikan itu, kami turun ke pasar, distributor, dan hasilnya kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Kabid Bapokting), Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Sabtu.
Langkah itu dilakukan agar masyarakat tidak panik buying dengan membeli berbagai kebutuhan pokok secara berlebihan. Apalagi, saat puasa masyarakat cenderung membayangkan dan ingin membeli makanan enak.
Termasuk beras, ketika puasa banyak juga yang membeli beras dengan kualitas lebih baik sehingga stok beras berbagai jenis juga harus dipastikan aman selama Ramadhan hingga Lebaran.
"Jangan sampai kebutuhan pokok masyarakat tidak terpenuhi karena permintaan tinggi, dan akibat panik buying," katanya.
Baca juga: Stok bahan pokok di Mataram aman hingga Lebaran 2024
Karenanya selain turun ke pasar dan distributor, Disdag Kota Mataram juga sudah menyiapkan kegiatan pasar rakyat di enam kecamatan se-Kota Mataram untuk mendekatkan masyarakat membeli kebutuhan pokok sesuai harga distributor.
Dalam kegiatan pasar rakyat, Disdag Kota Mataram akan melibatkan 30 lebih pelaku usaha dari distributor, retail modern, dan petani melalui pasar tani.
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat bulan puasa bahan pokok dari pabrikan yang perlu diantisipasi adalah gula sebab biasanya selama bulan puasa masyarakat cenderung mau yang manis-manis.
Selain itu, gula banyak dicari untuk kebutuhan membuat kue persiapan Idul Fitri, begitu juga dengan telur dan minyak goreng yang rata-rata meningkat.
Baca juga: Disdag Mataram memastikan harga kebutuhan pokok stabil jelang Maulid
Sedangkan kebutuhan komoditas pertanian yang harus diantisipasi adalah cabai rawit sebab rata-rata orang Lombok, berbuka dengan menu khas yakni pelecing dengan menggunakan bahan utama kangkung dengan bumbu utama dibutuhkan adalah cabai.
"Kalau tidak pedas, bukan namanya bukan pelecing. Sesuai namanya orang Lombok, tidak bisa makan kalau tidak ada Lombok (cabai)," katanya.
Untuk harga cabai rawit di Kota Mataram, katanya, saat ini sudah mulai turun dari harga sebelumnya Rp95.000-Rp100.000 per kilogram, sekarang sudah menjadi Rp60.000 per kilogram.
Begitu juga dengan bawang merah yang sebelumnya Rp40.000 per kilogram, mulai turun menjadi Rp28.000 per kilogram. Tomat juga begitu dari Rp20.000 per kilogram, turun Rp15.000 per kilogram.
Penurunan harga komoditas pertanian itu disebabkan karena faktor cuaca sudah mulai membaik sehingga cabai, bawang, tomat dan kebutuhan lain dari luar daerah sudah bisa masuk sehingga stok terpenuhi.
"Namun demikian, kondisi itu harus terus kami pantau agar harga tidak kembali naik menjelang dan saat Ramadhan," katanya.
Baca juga: Disdag memastikan stok bahan pokok di Mataram aman