Mataram, 10/8 (ANTARA) - Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyarankan agar Bandara Selaparang Mataram dikelola TNI Angkatan Udara (AU) jika Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah dioperasionalkan awal 2010 mendatang.
Usulan itu muncul dalam dialog rombongan Pasis Sesko TNI dengan jajaran Pemerintah Provinsi NTB, yang dipandu Asisten Tata Praja Setda NTB, H. Sirojul Munir, mewakili Gubernur NTB, di Mataram, Senin.
Pasis Sesko TNI yang berkunjung ke wilayah NTB itu berjumlah 23 orang dan semuanya berpangkat kolonel. Pedampingnya atau Perwira Penuntun (Patun) sebanyak 10 orang, termasuk Brigjen TNI Sang Made Wirata, MDS selaku pimpinan rombongan.
Usai dialog itu, Brigjen Made Wirata yang menjabat Direktur Kerjasama Akademik (Kersamik) Sesko TNI, mengatakan, jika Bandara Selaparang dikelola oleh TNI AU maka bandara itu berpeluang didukung sistem pertahanan udara yang memadai.
"Bisa ditempatkan Skuadron pesawat tempur di bandara itu untuk perkuatan pertahanan udara karena NTB relatif dekat dengan perbatasan negara di wilayah timur," ujarnya.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi NTB perlu memberikan rekomendasi pengalihan pengelolaan bandara komersial itu menjadi bandara militer.
Jika telah dikelola TNI AU maka bandara itu sangat efektif untuk pendaratan pesawat yang membawa tamu khusus, termasuk Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Dari aspek pengamanan pejabat negara maupun tamu negara akan lebih muda jika pengelolaannya diserahkan kepada TNI AU. Saya kira banyak manfaatnya daripada dijadikan bandara komersial alternatif," ujarnya.
Namun, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Achmad Baharudin, mengatakan, kewenangan pengelolaan Bandara Selaparang Mataram itu berada di pihak PT Angkasa Pura I.
"PT Angkasa Pura I yang berkewenangan melakukan pengalihan pengelolaan bandara itu, bukan pemerintah daerah, dan cukup rumit prosesnya kecuali ada arahan khusus dari pusat," ujarnya.
Bandara Selaparang Mataram merupakan bandara domestik internasional yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I dan dibuka pertama kali pada tanggal 6 Agustus 1995, memiliki panjang landasan 2.150 meter dan lebar 40 meter.
Bandara ini memiliki luas 200 hektare, terletak persis di jantung pulau Lombok tepatnya di jalan Adi Sutjipto Mataram.
Bandara tersebut melayani penerbangan domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Adam Air, Trigana Air dan rute internasional dilayani oleh Silk Air.(*)