Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pengecekan terhadap sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto di Kelurahan Sesake, menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
"Bobot sapi kurban dari Presiden Prabowo ini sekitar satu ton lima puluh kilogram," kata Kepala Bidang Peternakan Distan Lombok Tengah Idham Khalid di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu dinas sudah mengusulkan satu ekor sapi kurban kepada Sekretaris Kepresidenan. Dengan melampirkan berbagai macam persyaratan, mulai dari surat keterangan kesehatan yang diterbitkan pejabat otoritas veteriner Lombok Tengah beserta foto-foto sapi kurban.
"Sapi kurban jantan itu sudah cukup umur, yaitu 3 tahun 8 bulan. Beratnya satu ton lima puluh kilogram dari sebelumnya saat pemeriksaan pertama sekitar 998 kilogram,” katanya.
Baca juga: Prabowo Subianto kurban 2 sapi Limosin untuk warga Lombok
“Jadi, dalam kurun waktu dua bulan digenjot terus bobot sapi hingga satu ton lebih, dan ini masih bisa bertambah lagi hingga menjelang perayaan Idul Adha,” tambahnya.
Adapun penentuan lokasi penyaluran daging sapi kurban, kata Idham, tidak bisa sembarangan, harus memenuhi kriteria, antara lain lokasi masjid harus memiliki jumlah masyarakat miskin cukup banyak, pekarangan masjid luas untuk proses penyembelihan, pemotongan dan sebagainya terjangkau oleh angkutan umum.
“Informasinya di masjid di Desa Batujai,” katanya.
Di lokasi berbeda, tim medis juga turun mengecek kondisi kesehatan hewan kurban di swalayan dan hotel hewan kurban di Dusun Lelong, Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur.
"Dari hasil pengecekan, dinas memastikan ribuan ternak yang dirawat sudah siap untuk dijadikan hewan kurban. Untuk kambing ada 1.376 ekor dan sapi 750 ekor, yang sehat 2.124 ekor dan satu ekor yang sakit (kambing) dan sudah dipisahkan kandangnya," katanya.
Baca juga: Antisipasi PMK, Tim pengawas hewan kurban dibentuk di Lombok Tengah
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan 6.700 ekor hewan kurban yang siap dikurbankan masyarakat nantinya dalam kondisi sehat dan sesuai syariat Islam. Lokasi hewan kurban ini tersebar di beberapa titik, seperti di Menemeng, Kopang, Teratak, Praya.
“Dari jumlah 6.700 ekor hewan kurban ini, sekitar 1.800 ekor sapi jantan dewasa dalam kondisi sehat,” terangnya.
Dia memastikan pemeriksaan hewan kurban ini dilakukan hingga H-2 perayaan Idul Adha, mengingat H-7 biasanya kian marak dibukanya lapak penjual hewan kurban di perkotaan. Dinas juga akan tetap mengawasi dan memeriksa kesehatan serta fisik hewan kurban.
“Untuk masyarakat yang hendak berkurban, pilih hewan kurban yang sehat, tidak cacat fisik, tidak berlendir pada bagian mulut dan mata, suhu badan, keaktifan hewan kurban hingga umurnya sudah sesuai,” katanya.
Baca juga: Alhamdulillah!! Ratusan warga Lombok Tengah terima daging kurban dari Presiden
Sementara itu, Ahmad Syamsir, seorang peternak mengatakan pemeliharaan sapi kurban milik Presiden itu sudah dirawat sejak 2023.
“Kami punya beberapa ekor sapi jenis Simental, tapi yang diajukan satu ekor dan jika dirupiahkan bobot sekarang sekitar Rp120 juta yang kami tawarkan, namun nanti masih ada proses tawar menawar lagi. Kalkulasi dagingnya bisa 600 kilogram untuk 600 KK," katanya.
Baca juga: Distan pastikan sapi kurban di Lombok Tengah bebas PMK