Sumbawa Barat bekerja sama dengan ISI demi cetak seniman

id Sumbawa Barat,Institut Seni Indonesia,ISI Surakarta

Sumbawa Barat bekerja sama dengan ISI  demi cetak seniman

Paradila Anisa Saphira (kiri), gadis asal Kabupaten Sumbawa kelahiran 27 Oktober 1996 terpilih sebagai Puteri Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat 2019. (1) (1/)

Mereka pun sudah mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di ISI di sekolah atau melalui sanggar seni
Mataram (ANTARA) - Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas generasi muda Kabupaten Sumbawa Barat di bidang seni.

Dari pihak ISI penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor ISI Surakarta, Dr Eko Suprianto selaku ketua tim yang beranggotakan lima orang. Dalam acara itu juga, Tim ISI Surakarta dihibur dengan tayangan Barapan Kebo sekaligus tariannya, seni Sakeco dan seni gendang.

Melalui siaran persnya, Kamis, bupati menyampaikan bahwa sudah ada tujuh pemuda KSB yang kuliah di ISI Surakarta. Mereka pun sudah mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di ISI di sekolah atau melalui sanggar seni, seperti menciptakan tarian atau mengelaborasi tarian tradisional KSB dengan tarian klasik atau modern.

Semoga ke depan anak KSB yang kuliah ke ISI Surakarta semakin bertambah. Ini menjadi catatan Asisten dan Dinas Dikpora agar menambah kuota anak-anak KSB untuk dicetak menjadi seniman di ISI Surakarta. Masyarakat juga mari sekolahkan anaknya ke ISI Surakarta, katanya.

Bupati mengharapkan melalui kerja sama ini, anak-anak KSB yang telah kuliah di ISI Surakarta atau pihak ISI secara langsung bisa memberikan sentuhan atau mengembangkan seni di KSB sehingga dikenal luas. Dengan demikian, KSB  memiliki ciri khas dalam hal seni, layaknya Jawa, Bali, Sunda, Medan, Padang atau daerah lainnya.

Sementara itu, Wakil Rektor ISI Surakarta, Dr Eko Suprianto, mengaku sangat senang dan bangga atas sambutan penerimaan dari Pemerintah KSB. Terlebih Bupati menyematkan simbol kebesaran Tana Samawa yakni Sapu Tobo ke kepalanya.

Soal kedatangannya bersama tim, Dr. Eko menjelaskan kedatangannya secara khusus ke KSB adalah untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah KSB. Bentuknya dengan mendorong dan mengirim pemuda pemudi KSB berkuliah ke ISI Surakarta.

"Kerja sama dengan Pemda bisa berkembang agar bisa meningkatkan jaringan antara Pemda dengan ISI Surakarta, tidak hanya mendorong anak-anak KSB kuliah ke kampus ISI, tetapi bagaimana ISI juga bisa memperkenalkan seni budaya KSB ke kancah internasional," katanya.