Program GATI digencarkan di Mataram guna turunkan kasus stunting

id DP2KB Kota Mataram,program GATI,stunting

Program GATI digencarkan di Mataram guna turunkan kasus stunting

Seorang ayah di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merapikan topi putranya sebelum mengantar ke sekolah. Senin (25/8-2025). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggencarkan Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) untuk mendukung tumbuh kembang anak, sekaligus upaya menurunkan kasus stunting.

"Melalui program ini ayah harus berpartisipasi aktif dalam keluarga, terutama pola asuh, untuk mendukung tumbuh kembang anak," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram HM Carnoto di Mataram, Senin.

Melalui Program GATI, kata dia, ayah harus ikut aktif memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi kasus stunting, serta aktif berkomunikasi dengan anak-anak sehingga tidak semua urusan anak diserahkan ke ibu.

Untuk meningkatkan peran ayah dalam keluarga melalui Program GATI, pihaknya melakukan sosialisasi melalui para kader, pihak kecamatan dan kelurahan, serta pihak terkait lainnya.

Baca juga: DP2KB pantau distribusi MBG ibu hamil dan balita stunting di Mataram

Bahkan DP2KB Kota Mataram telah berkolaborasi dengan Duta Generasi Berencana (GenRe) untuk membuat sebuah video pendek yang menayangkan bagaimana peran penting ayah dalam sebuah keluarga.

"Video tersebut menjadi bagian media sosialisasi kami," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2025/2026 pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap partisipasi ayah mengantarkan anak-anak ke sekolah.

"Alhamdulillah, dari pantauan kami tingkat partisipasi ayah mengantarkan anak ke sekolah cukup bagus," katanya.

Baca juga: Dinkes Mataram uji coba lingkungan nol stunting

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program GATI, Carnoto sudah menyiapkan program keterlibatan ayah atau kader laki-laki sebab selama ini keterlibatan laki-laki baik menjadi kader dan di posyandu sangat kurang.

Keterlibatan ayah atau laki-laki di posyandu dan kader sangat penting, kata dia, tahu pola pengasuhan, pemenuhan gizi, perlindungan, dan pendidikan anak, serta untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, mandiri, dan berdaya saing, dengan menciptakan keluarga yang harmonis dan berkualitas.

Baca juga: Angka stunting di Mataram turun jadi 6,7 persen

Selain itu Program GATI dimaksudkan mengubah pandangan masyarakat yang cenderung menganggap peran ayah hanya sebatas pencari nafkah serta untuk mengatasi fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah dalam keluarga.

"Program GATI sekaligus bisa mempengaruhi penurunan angka stunting, karena ayah akan bisa terlibat aktif mendampingi anak sejak masih dalam kandungan memastikan ibu dan bayi sehat," katanya.

Data terakhir DP2KB Mataram mencatat kasus stunting di Kota Mataram sebesar 6,7 persen atau sekitar 1.500 kasus. Jumlah kasus tersebut sudah mengalami penurunan secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir dari jumlah awal sekitar 21 persen.

"Tahun ini kami targetkan kasus stunting di angka 5 persen, salah satunya melalui Program GATI," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram meminta PKK bantu menekan angka stunting
Baca juga: Baznas berikan bantuan asupan gizi balita stunting di Mataram
Baca juga: Mataram targetkan kasus stunting 5 persen tahun 2025

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.