Sekolah lansia di Mataram dikembangkan

id DP2KB Kota Mataram,sekolah lansia,Kota Mataram

Sekolah lansia di Mataram dikembangkan

Pjs Wali Kota Mataram Tri Budiprayitno (kiri) bersalaman dengan salah satu lansia dari 36 lansia yang di wisuda setelah lulus mengikuti program sekolah lansia yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/10/2024). (ANTARA/HO-Kominfo Kota Mataram)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mengembangkan sekolah lanjut usia (lansia), sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan kalangan itu dan mewujudkan kemandirian mereka menuju lansia sehat dan bahagia.

"Dari enam kecamatan se-Kota Mataram, sekolah lansia akan kami masifkan untuk di Kecamatan Ampenan," kata Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram M Carnoto di Mataram, Jumat.

Dia mengatakan hal tersebut di sela kegiatan wisuda pertama kepada 36 lansia yang sudah selesai mengikuti sekolah lansia di Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan.

Baca juga: Tingkatkan kualitas SDM, Pemkab Lombok Utara dirikan sekolah lansia

Kelurahan Kebon Sari menjadi lokasi uji coba program sekolah lansia yang dilaksanakan selama enam bulan, dan dinilai efektif serta berhasil.

"Alhamdulillah, hari ini kami mewisuda 36 lansia di Kelurahan Kebon Sari," katanya.

Ia mengatakan setelah kegiatan wisuda lansia di Kelurahan Kebon Sari Ampenan, ke depan kegiatan serupa juga akan dilaksanakan pada 10 kelurahan lain di Kecamatan Ampenan.

"Kami fokus satu kecamatan dulu, jika berjalan baik maka program sekolah lansia kami laksanakan di lima kecamatan lainnya," katanya.

Baca juga: Lombok Tengah memfasilitasi penyelenggaraan sekolah lansia

Dia menjelaskan selama mengikuti sekolah lansia, para lansia dikumpulkan setiap minggu dan mendapatkan pembelajaran tujuh item, baik materi teori maupun praktik.

Para dosen yang memberikan materi di sekolah lansia merupakan pakar-pakar sesuai bidangnya. Misalnya, terkait dengan materi sosiologi dan kejiwaan diambil dari Perguruan Tinggi Yarsi, untuk kesehatan disampaikan oleh dr Agus, dan sejumlah pemateri dari Rumah Senja.

Dari hasil evaluasi kegiatan sekolah lansia di Kebon Sari, katanya, para lansia antusias karena bisa menjadi wadah berinteraksi, menambah energi positif, serta tempat menambah keterampilan.

Salah satu materi yang diberikan di sekolah lansia adalah keterampilan membuat kue, yang dapat mendorong kemandirian para lansia.

"Semoga melalui program ini, kita bisa lebih menghargai, menghormati, dan menempatkan lansia sesuai martabatnya," katanya.

Baca juga: BKKBN sebut wisuda upaya wujudkan lansia tangguh