Mataram (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah membentuk 50 kampung Keluarga Berkualitas (KB) tersebar di enam kecamatan sebagai wadah mencegah dan menurunkan angka balita "stunting" atau kerdil dari hulu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram H Moh Carnoto di Mataram, Senin mengatakan, dengan terbentuknya kampung KB di 50 kelurahan se-Kota Mataram, menjadi wadah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
"Keberadaan kampung KB itu menjadi salah satu cara bagaimana upaya pencegahan stunting dari hulu yakni edukasi remaja terutama remaja putri," katanya.
Misalnya, memberikan edukasi bagaimana remaja putri ini bisa mengkonsumsi makanan bergizi, menerapkan pola hidup sehat sehingga mampu menciptakan keluarga berkualitas yang akan melahirkan keturunan sehat dan berkualitas.
Carnoto mengatakan, berbagai kegiatan kampung KB terpusat di masing-masing kelurahan dan memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan menurunkan angka balita kerdil di Kota Mataram.
Apalagi 50 kampung KB saat ini sudah memiliki dapur sehat (Dasat) untuk mengatasi masalah balita kerdil serta upaya pencegahan.
"Penanganan masalah balita kerdil, kami bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait salah satunya Dinas Kesehatan," katanya.
Baca juga: Satu kelurahan di Mataram bebas kasus stunting
Data Dinas Kesehatan Kota Mataram saat ini mencatat kasus "stunting" atau balita kerdil di Mataram turun dari 8,61 persen atau sekitar 2.000 balita menjadi 7,9 persen atau sekitar 1.900 balita.
Dengan melihat data tersebut, pihaknya optimistis melalui berbagai kegiatan di 50 kampung KB se-Kota Mataram, target yang ditetapkan Pemerintah Kota Mataram terhadap kasus stunting sebesar 5 persen di akhir tahun 2024, bisa tercapai.
"Kolaborasi tetap kita lakukan, dengan berbagai pihak menangani stunting melalui berbagai program kampung KB," katanya.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan, optimalisasi Kampung KB menjadi strategis guna meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan serta memperkuat institusi keluarga.
"Harapan kita semua bisa bersama-sama mendukung dan melaksanakan optimalisasi penyelenggaraan kampung KB secara terintegrasi dan konvergen," katanya.
Baca juga: Kasus stunting di Mataram ditarget bisa capai di bawah 5 persen
Berita Terkait
Sekolah lansia di Mataram dikembangkan
Jumat, 11 Oktober 2024 17:18
DP2KB dan Dinkes Mataram perketat pengawasan penggunaan alat kontrasepsi
Selasa, 13 Agustus 2024 15:11
Mataram fokus tangani stunting lewat Program Periode 1.000 HPK
Selasa, 16 Juli 2024 18:44
DP2KB: Kasus "stunting" di Kota Mataram di bawah nasional
Selasa, 30 Maret 2021 18:41
Indonesia bakal bangun kampung haji di Makkah
Minggu, 3 November 2024 9:57
Mentan salurkan bantuan benih kepada petani di Kampung Wanam
Senin, 14 Oktober 2024 5:38
Pembangunan Pasar Ikan Bintaro Mataram siap ditender
Jumat, 11 Oktober 2024 17:15
Pupuk Indonesia salurkan phonska plus
Minggu, 22 September 2024 5:48