Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim putra SMA Bukit Sion Jakarta Ricky Lesmana mengatakan keberhasilan menjuarai DBL Jakarta 2025, di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Jumat malam, karena para pemainnya disiplin dalam bertahan saat menang 60-52 melawan SMA Jubilee Jakarta.
Menurut dia, para pemain sukses dalam menjaga area pertahanan, sehingga lawan kesulitan mencetak angka, khususnya saat kuarter pertama hingga ketiga.
"Mereka (Jubilee) melakukan tekanan, tetapi para pemain bisa mengatasinya dengan tenang dan mampu menutup laga dengan baik di kuarter keempat," kata Ricky usai pertandingan.
Dia menjelaskan, sejak awal para pemain diinstruksikan untuk disiplin menjaga transisi bertahan cepat guna mengatasi keunggulan Jubilee yang dikenal kuat dalam serangan balik atau cepat (fast-break).
Ricky menilai skema pertahanan rapat serta pergerakan balik yang disiplin menjadi faktor pembeda di pertandingan final ini.
Dia menambahkan, strategi mengambil timeout (TO) pada momen-momen krusial di kuarter keempat, terbukti ampuh untuk memutus momentum kebangkitan lawan dan menenangkan pemain, ketika ritme permainan mulai berubah.
Keputusan tersebut, tambah dia, terbukti tepat karena para pemain dapat kembali mengendalikan tempo dan menjaga keunggulan hingga akhir pertandingan.
Ricky juga menilai komposisi pemain Jubilee musim ini memberi sedikit keuntungan bagi timnya.
Jika di musim lalu lawan memiliki kedalaman skuad lebih baik, maka tahun ini mereka banyak mengandalkan pemain rookie atau debutan, sehingga Bukit Sion dapat lebih leluasa mengatur ritme permainan.
Tim itu, lanjut Ricky, juga berencana mempertahankan struktur latihan yang menekankan kedisiplinan bertahan sebagai identitas permainan pada musim-musim berikutnya.
Baca juga: DKI Jakarta-DBL komitmen mengembangkan basket dan bina pemain muda
Kapten sekaligus forward SMA Bukit Sion Jakarta Riovaldo menyatakan kemenangan kali ini tidak lepas dari kerja keras kolektif, serta ketenangan dalam menghadapi tekanan di lapangan.
Dia mengatakan bahwa saat sempat mengalami cedera, dirinya tetap berusaha mengingatkan rekan-rekan setim untuk fokus pada detail kecil, termasuk perebutan rebound yang sebelumnya menjadi titik lemah tim.
Baca juga: DBL Indonesia konsisten bangun ekosistem industri bola basket
Kemenangan di final ini menegaskan konsistensi Bukit Sion sebagai salah satu sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki program bola basket bagus di Jakarta, sekaligus berhasil menjuarai sebanyak tujuh kali ajang bergengsi antarpelajar itu.
