Semarang (ANTARA) - Empat pekerja yang sedang memperbaiki kapal tongkang Zulkifli 2 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, meninggal dunia pada Senin dini hari saat bekerja setelah diduga akibat menghirup gas beracun.
Kepala Badan SAR Nasional Jawa Tengah, Aria Sofingi, membenarkan tewasnya empat pekerja perusahaan doking kapal PT Kodja Bahari tersebut.
Menurut dia, keempat jenazah korban yang berada di ruang palka kapal langsung dievakuasi dan bermula ketika keempat pekerja tersebut mulai bekerja sejak Minggu siang (28/7). "Sampai sore hari ternyata tidak ada kabar dari keempat orang tersebut," katanya.
Mandor pekerja, lanjut dia, kemudian memerintahkan para pegawai yang lain untuk mencari. "Ketika dicari di ruang palka, empat pekerja ini sudah dalam kondisi tergeletak," tambahnya.
Aris belum bisa menjelaslan asal gas beracun yang menewaskan keempat pekerja tersebut.
Tim evakuasi, lanjut dia, juga harus menggunakan alat bantu napas untuk mengevakuasi korban yang berada di ruang palka dengan kedalam 5 meter itu.
Adapun identitas keempat korban tewas tersebut masing-masing Mardjiono warga Bekasi, Jawa Barat, serta Lamani, Nur Huda dan Jadi masing-masong warga Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56