BPJamsostek komitmen lawan korupsi

id bpjamsostek ntb,sony suharsono,anto korupsi

BPJamsostek komitmen lawan korupsi

Jajaran BPJamsostek Cabang NTB bersama masyarakat menyatakan dukungan melawan korupsi pada peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia 2019. Nampak Kepala Cabang BPJamsostek NTB Sony Suharsono berfoto bersama sejumlah peserta BP Jamsostek, Rabu (11/12). Foto BP Jamsostek NTB.

BPJamsostek sebagai badan hukum publik yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, koalisi dan nepotisme
Mataram (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan yang kini disebut dengan BPJamsostek Cabang NTB bersama para peserta yang datang ke kantor turut serta menyatakan dukungan melawan korupsi pada Rabu, (11/12 dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia (Harkodia) 2019.

"BPJamsostek sebagai badan hukum publik yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, koalisi dan nepotisme," kata Kepala Cabang BPJamsostek NTB, Sony Suharsono.

Sony mengatakan, saat ini BPJamsostek sudah memiliki kanal pelaporan atas segala macam tindakan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan BPJamsostek, yaitu Whistle Blowing System (WBS) yang dapat diakses melauli website resmi BPJamsostek.

"Melalui kegiatan ini, kami mengimbau kepada seluruh bapak-ibu dan teman-teman yang hadir disini untuk mendukung dan secara bersama-sama kita maju untuk melawan korupsi, dengan cara membudayakan kejujuran dalam segala hal, agar korupsi bisa kita hilangkan," ujarnya

Bentuk dukungan yang dilakukan oleh para peserta dan karyawan BPJamsostek Cabang NTB adalah dengan menulis surat reaksi kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan menandatangani dinding komitmen sebagai tanda mendukung upaya melawan korupsi sesuai dengan tema Harkodia tahun 2019, yaitu Maju Lawan Korupsi.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pemberian penjelasan secara singkat tentang dampak korupsi kepada peserta dan karyawan BPJamsostek oleh Tunas Integritas BPJamsostek yang telah mendapatkan pelatihan terkait upaya pencegahan korupsi di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

Kemudian dilanjutkan dengan mengerahkan peserta untuk menulis surat reaksi yang ditujukan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BPJamsostek sebagai bentuk masukan dalam meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan praktik korupsi.

Berbagai macam pesan dan kesan yang disampaikan oleh para peserta dalam surat reaksi kepada KPK, dari bentuk dukungan dan masukan dituangkan dalam surat reaksi tersebut.

"Koruptor mungkin pintar secara akademis, namun sangat bodoh dari sisi religious, mari kembali ke agama masing-masing agar korupsi musnah dari bumi Indonesia," salah satu pesan yang disampaikan peserta dalam surat reaksi tersebut.