Mataram (ANTARA) - Tingkat kesejahteraan guru tidak tetap atau honorer di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih memprihatinkan sehingga membutuhkan kebijakan strategis dari pasangan calon gubernur maupun calon wakil gubernur dari wilayah tersebut.
Calon gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah berjanji untuk memfasilitasi guru honorer untuk mengejar sertifikasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Guru honorer itu tentunya akan kami perhatikan, baik dari sisi kesehatan, kemudian juga dari sisi kesejahteraan mereka. Itu menjadi hal yang sangat penting bagi kami untuk memperhatikan," ujarnya dalam debat terbuka pertama calon gubernur dan wakil gubernur NTB di Mataram, Rabu malam.
Baca juga: Zul-Uhel komitmen lanjutkan NTB Gemilang
Rohmi mengungkapkan jumlah sekolah swasta di Nusa Tenggara Barat ada banyak, sehingga pihaknya tidak hanya menaruh perhatian kepada guru-guru dari sekolah negeri, tetapi juga memperhatikan pula guru sekolah swasta agar mereka semua mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Dia berjanji meningkatkan kompetensi para guru agar bisa naik kualitasnya mengingat ada proses untuk bisa menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang dikenal dengan istilah PPPK.
"(Kompetensi) itu tentunya harus kami dorong dan untuk kesejahteraan mereka akan kami perhatikan," ucap Rohmi.
Baca juga: Ditanya soal pengangguran SMK, Cawagub Suhaili sebut NTB terbaik nasional
Calon gubernur NTB nomor urut 2 Zulkieflimansyah memandang strategi yang disampaikan oleh Rohmi untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan guru terbilang tidak mudah.
Keberadaan undang-undang baru terkait aparatur sipil negara atau ASN, imbuhnya, bisa membuat tenaga honorer naik status menjadi PPPK.
"Mudah-mudahan dengan perubahan status ini, maka nasib dan kesejahteraan jauh lebih baik di masa mendatang," kata Zulkieflimansyah.
Lebih lanjut petahana itu menyampaikan bahwa sekolah swasta membutuhkan perawatan dan perhatian khusus agar guru-guru tidak tetap yang mengajar di sana bisa merasakan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Baca juga: Musyafirin pertanyakan IPM, Cagub NTB Zulkieflimansyah berikan jawaban menohok
Sekolah swasta bergantung dengan kepiawaian pengelola pendidikan maupun yayasan untuk mencari sumber atau alternatif pembiayaan yang lain, termasuk mitra-mitra yang ada di sekitar sekolah.
"Begitu juga mungkin para bupati nanti kita harus sering berkomunikasi dan kompak, sehingga betul-betul beban ini bisa kita pikul bersama," kata Zulkieflimansyah.
Calon gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa tidak mungkin meningkatkan pendidikan tanpa meningkatkan kesejahteraan anak didik dan tenaga pendidik karena itu adalah prinsip utama dalam pendidikan.
"Tapi kalau kita lihat, saya rasa ada peluang dalam beberapa tahun ke depan kalau kita menatakelola keuangan pemerintah daerah dengan baik, melakukan efisiensi dalam pengeluaran, hindari pengeluaran-pengeluaran yang di luar kewenangan," ucapnya.
Baca juga: Cagub NTB komitmen lakukan pemerataan distribusi tenaga medis
Iqbal berkomitmen meningkatkan pendapatan daerah salam beberapa tahun ke depan agar pemerintah provinsi bisa memberikan perhatian lebih kepada para guru honorer dalam bentuk insentif.
Dia memandang keinginan kuat pemerintah daerah dan legislatif dapat menyelesaikan permasalahan kesejahteraan guru tidak tetap di Nusa Tenggara Barat.
"Namun, di tengah fiskal yang sangat sempit ini kita perlu melakukan in-efisiensi anggaran terlebih dahulu," pungkas Iqbal
Baca juga: Esensi debat Pilkada NTB 2024, Pemilih wajib cerdas
Calon gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah berjanji untuk memfasilitasi guru honorer untuk mengejar sertifikasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Guru honorer itu tentunya akan kami perhatikan, baik dari sisi kesehatan, kemudian juga dari sisi kesejahteraan mereka. Itu menjadi hal yang sangat penting bagi kami untuk memperhatikan," ujarnya dalam debat terbuka pertama calon gubernur dan wakil gubernur NTB di Mataram, Rabu malam.
Baca juga: Zul-Uhel komitmen lanjutkan NTB Gemilang
Rohmi mengungkapkan jumlah sekolah swasta di Nusa Tenggara Barat ada banyak, sehingga pihaknya tidak hanya menaruh perhatian kepada guru-guru dari sekolah negeri, tetapi juga memperhatikan pula guru sekolah swasta agar mereka semua mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Dia berjanji meningkatkan kompetensi para guru agar bisa naik kualitasnya mengingat ada proses untuk bisa menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang dikenal dengan istilah PPPK.
"(Kompetensi) itu tentunya harus kami dorong dan untuk kesejahteraan mereka akan kami perhatikan," ucap Rohmi.
Baca juga: Ditanya soal pengangguran SMK, Cawagub Suhaili sebut NTB terbaik nasional
Calon gubernur NTB nomor urut 2 Zulkieflimansyah memandang strategi yang disampaikan oleh Rohmi untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan guru terbilang tidak mudah.
Keberadaan undang-undang baru terkait aparatur sipil negara atau ASN, imbuhnya, bisa membuat tenaga honorer naik status menjadi PPPK.
"Mudah-mudahan dengan perubahan status ini, maka nasib dan kesejahteraan jauh lebih baik di masa mendatang," kata Zulkieflimansyah.
Lebih lanjut petahana itu menyampaikan bahwa sekolah swasta membutuhkan perawatan dan perhatian khusus agar guru-guru tidak tetap yang mengajar di sana bisa merasakan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Baca juga: Musyafirin pertanyakan IPM, Cagub NTB Zulkieflimansyah berikan jawaban menohok
Sekolah swasta bergantung dengan kepiawaian pengelola pendidikan maupun yayasan untuk mencari sumber atau alternatif pembiayaan yang lain, termasuk mitra-mitra yang ada di sekitar sekolah.
"Begitu juga mungkin para bupati nanti kita harus sering berkomunikasi dan kompak, sehingga betul-betul beban ini bisa kita pikul bersama," kata Zulkieflimansyah.
Calon gubernur NTB nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa tidak mungkin meningkatkan pendidikan tanpa meningkatkan kesejahteraan anak didik dan tenaga pendidik karena itu adalah prinsip utama dalam pendidikan.
"Tapi kalau kita lihat, saya rasa ada peluang dalam beberapa tahun ke depan kalau kita menatakelola keuangan pemerintah daerah dengan baik, melakukan efisiensi dalam pengeluaran, hindari pengeluaran-pengeluaran yang di luar kewenangan," ucapnya.
Baca juga: Cagub NTB komitmen lakukan pemerataan distribusi tenaga medis
Iqbal berkomitmen meningkatkan pendapatan daerah salam beberapa tahun ke depan agar pemerintah provinsi bisa memberikan perhatian lebih kepada para guru honorer dalam bentuk insentif.
Dia memandang keinginan kuat pemerintah daerah dan legislatif dapat menyelesaikan permasalahan kesejahteraan guru tidak tetap di Nusa Tenggara Barat.
"Namun, di tengah fiskal yang sangat sempit ini kita perlu melakukan in-efisiensi anggaran terlebih dahulu," pungkas Iqbal
Baca juga: Esensi debat Pilkada NTB 2024, Pemilih wajib cerdas