Sumbawa (ANTARA) - Komunitas Nol Sampah menyatakan dukungannya terhadap program Bupati Sumbawa untuk menghijaukan kembali wilayah Sumbawa, namun menekankan pentingnya pemilihan jenis bibit tanaman yang tepat agar upaya tersebut berkelanjutan secara ekologis dan sosial.

Founder Komunitas Nol Sampah, Wawan Some, di Sumbawa, Senin, mengatakan penghijauan tidak cukup hanya menanam pohon dalam jumlah besar, tetapi perlu mempertimbangkan jenis tanaman yang dipilih.

“Bibit bernilai ekonomi tinggi bisa menjadi salah satu pertimbangan, tetapi akan lebih efektif jika yang dipilih adalah tanaman yang buah, daun, atau bunganya dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.

Menurut dia, aspek lain yang tidak kalah penting adalah penggunaan jenis tanaman lokal. Tanaman lokal dinilai telah beradaptasi dengan kondisi fisik dan biologis wilayah setempat, sehingga peluang tumbuh dan bertahan lebih besar dibandingkan jenis introduksi.

“Mendatangkan jenis baru harus melalui pertimbangan yang sangat matang karena berpotensi menimbulkan dampak yang tidak diinginkan bagi ekosistem,” katanya.

Baca juga: PT STM tanam ratusan bibit alpukat peringati Hari Menanam Pohon Indonesia

Ia mencontohkan kasus penanaman akasia di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, yang semula dimaksudkan untuk mencegah kebakaran hutan akibat savana kering, namun justru menimbulkan persoalan ekologis baru.

Selain itu, Wawan menekankan pentingnya keragaman jenis tanaman dalam program penghijauan. Penanaman dengan pola monokultur dinilai berisiko melemahkan keseimbangan ekosistem.

“Semakin beragam jenis tanaman yang ditanam dan tumbuh di satu kawasan, maka semakin kuat keseimbangan ekosistemnya,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar gerakan menghijaukan Sumbawa melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Partisipasi publik, termasuk anak-anak dan generasi muda, dinilai menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.

“Penghijauan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi gerakan bersama. Peran generasi muda sangat penting untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini,” katanya.

Komunitas Nol Sampah berharap program penghijauan di Sumbawa tidak hanya berorientasi pada penanaman simbolik, tetapi benar-benar menjadi investasi ekologis dan sosial yang memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca juga: Permintaan ekspor tinggi, Petani Sumbawa didorong tanam kemiri dan vanili
Baca juga: Newmont Hijaukan Bantaran Sungai Sampir Sumbawa Barat


Pewarta : ANTARA NTB
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025