Sumbawa, NTB (ANTARA) - Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tetap berjalan normal dan lancar meski di tengah libur akibat virus corona jenis baru atau COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, H Sahril meski siswa saat ini sedang diliburkan, namun tak mempengaruhi aktivitas belajar para siswa di rumah karena pihaknya bersama sekolah dan guru terus melakukan komunikasi dengan wali murid atau orang tua siswa serta pemantauan intens terhadap kegiatan siswa.
"Alhamdulillah masih berjalan lancar. Jadi kita sudah berharap dan menekankan kepada guru-guru kita agar terus memantau seluruh kegiatan siswa di rumah. Baik yang sudah terprogram melalui kegiatan belajar mengajar sistem daring maupun yang tidak," ujarnya, Selasa.
Ia menjelaskan sesuai dengan surat edaran Mendikbud Nomor 2 tahun 2020 Nomor 3 tahun 2020 dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 bahwa untuk mencegah berkembangnya penyebaran COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan pemerintah menetapkan kebijakan belajar di rumah bagi siswa. Pelajar di Kabupaten Sumbawa sendiri telah dirumahkan selama 14 hari dan diperpanjang kembali hingga 11 april 2020.
"Selama siswa menjalani proses belajar di rumah, guru diminta untuk memfasilitasi siswa secara daring dengan mengadakan pembejaran jarak jauh," terangnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, pihaknya telah menggali informasi sejauh mana proses belajar di rumah bagi siswa dan bagaimana guru mengadakan pembelajaran jauh. Mengingat, LPMP NTB bermaksud mengadakan monitoring tentang hal tersebut secara daring.
"Untuk itu, kami mohon bantuan bapak/Ibu guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa serta siswa untuk mengisi instrumen monitoring tersebut. Selanjutnya, kami mohon bantuan bapak/ibu kepala sekolah untuk menyebarkan informasi ini kepada guru-guru di sekolah masing-masing dan kepada orang tua siswa. Kami juga mengharapkan bantuan dari pengawas sekolah untuk menyampaikan informasi ini ke setiap sekolah binaan," jelasnya.
Menurutnya, untuk mencegah pelajar tidak stres ketika belajar di rumah, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada para guru untuk tidak memberikan tugas yang terlalu berat.
"Mudah-mudahan harapan kita tidak stres. Itu yang kita khawatirkan. Saya juga menyampaikan, mengintruksikan ke guru-guru untuk tidak memberikan tugas yang berat ke anak-anak kita. Jadi berilah tugas-tugas yang ringan lebih rileks sehingga anak-anak kita nyaman belajarnya," ucap Sahril.
Selain itu, selama siswa dirumahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan monitoring para siswa yang berkeluyuran. Indikasi masih dalam kategori baik, di mana tidak ada terlihat pelajar SD maupun SMP yang berkeliaran di tempat-tempat umum, baik di jalan maupun di taman-taman.
"Apalah artinya kita meliburkan kalau mereka berkeluyuran. Tapi kita pastikan setiap saat guru-gurunya juga memantau dan terus melakukan komunikasi lewat jaringan, lewat cara-cara sikon (situasi dan kondisi) di lapangan untuk memastikan pelaksanaan proses pembelajaran. Kemudian juga memantau kegiatan anak-anak kita di lapangan. Mudah mudahan musibah cepat berlalu," katanya.
Berita Terkait
Kasus COVID-19 di Arab Saudi bertambah 1.912 kasus
Senin, 11 Mei 2020 14:15
Wagub menyampaikan penanganan COVID-19 di DPRD NTB
Senin, 20 April 2020 21:58
Balita berusia 2 tahun di NTB jadi pasien positif Corona
Minggu, 12 April 2020 8:07
Kabupaten kota diminta tegas soal aturan pencegahan COVID-19
Sabtu, 11 April 2020 8:28
4 PDP di Lombok Timur dinyatakan negatif COVID-19
Jumat, 10 April 2020 19:43
Pemprov NTB sediakan jutaan masker untuk mencegah COVID-19
Senin, 6 April 2020 22:50
NTB alokasikan Rp80 miliar untuk warga miskin mengatasi dampak COVID-19
Minggu, 5 April 2020 21:18
Paripurna DPRD NTB terkait LKPJ Gubernur terapkan physical distancing
Jumat, 3 April 2020 20:08