Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) hingga Agustus 2010 terus membaik melebihi pertumbuhan kredit konsumsi (KK) yang biasanya mendominasi pertumbuhan kredit perbankan Indonesia.
"Sampai 10 Agustus KMK telah mencapai Rp813,4 triliun atau tumbuh 15,7 persen sejak awal tahun (year to date/ytd) sementara KK sebesar Rp501,2 triliun atau tumbuh 14,7 persen (ytd)," kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Senin.
Menurutnya, porsi KMK mencapai 49,6 persen total kredit hingga 10 Agustus yang sebesar Rp1.640,4 triliun, sementara KK menyumbang 30,6 persen, dan kredit investasi (KI) memberikan bagian 19,9 persen dari total kredit.
Membaiknya KMK menurut Difi menunjukkan peningkatan aktifitas dunia usaha di Indonesia seiring dengan membaiknya iklim usaha dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat pada tahun ini, sehingga KMK bisa melebihi pertumbuhan KK yang biasanya menjadi motor pertumbuhan kredit perbankan nasional.
Pertumbuhan KMK juga bisa dilihat dari data kredit per sektor ekonomi, yang menunjukkan kredit untuk sektor jasa sosial meningkat Rp36,8 triliun atau tumbuh 216 persen (ytd) diiikuti sektor lain-lain yang naik Rp113,8 triliun (25,9 persen) dan sektor pertambangan yang meningkat sebesar Rp10,3 triliun atau 24,1 persen.
Sementara dari porsi kredit per sektor, kredit untuk sektor lain-lain mencapai 33,7 persen, sektor perdagangan 19,3 persen dan sektor industri memberikan bagian 16,1 persen. Sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan kredit yang cukup baik yaitu mencapai Rp10,4 triliun atau tumbuh 13,4 persen (ytd).
Namun, sejumlah sektor di bidang infrastruktur tetap tumbuh rendah, seperti kredit untuk sektor konstruksi yang turun 1,5 persen (ytd) atau berkurang Rp0,9 triliun, sementara sektor listrik hanya bertambah Rp200 miliar atau tumbuh 0,6 persen saja. (*)