Dinkes meningkatkan pelayanan kesehatan lansia tekan kematian COVID-19

id kematian,covid,mataram

Dinkes meningkatkan pelayanan kesehatan lansia tekan kematian COVID-19

Data perkembangan kasus COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (28/9-2020) pukul 12.00 Wita. (Foto: ANTARA/Kominfo)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kalangan lanjut usia (lansia) melalui pelayanan pos terpadu di 11 puskesmas se-Kota Mataram, sebagai salah satu upaya menekan angka kematian kasus COVID-19.

"Angka kematian akibat COVID-19 di Kota Mataram sampai saat ini tercatat sebanyak 86 orang dan menjadi nomor empat tertinggi di Indonesia. Dari catatan, kasus meninggal itu rata-rata lansia dan karena penyakit penyerta atau komorbid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.

Terkait dengan itu, dalam upaya peningkatan pelayanan bagi kalangan lansia tersebut, pihaknya menurunkan tim dari puskesmas untuk melakukan kunjungan sekaligus pelayanan kesehatan bagi kalangan lansia.

"Para lansia ini, sangat rentan tertular virus sehingga disarankan semaksimal mungkin tidak melakukan aktivitas di luar rumah sehingga pelayanan dengan jemput bola dinilai efektif," katnya.

Sementara, bagi yang masyarakat yang sakit diminta segera berobat, terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit kornis dan harus mengkonsumsi obat secara rutin.

"Selain itu, pelayanan dan kewaspadaan di rumah sakit juga perlu ditingkatkan," katanya.

Sementara menyinggung tentang peningkatan jumlah pasien positif COVID-19, berdasarkan data jumlah pasien COVID-19 Kota Mataram yang hingga kini terus meningkat.

Bahkan, dari data terakhir Tim Gugus COVID-19 Kota Mataram pada Senin (28/9) pukul 12.00 Wita, tercatat jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat sebanyak 101 orang, 86 meninggal dunia dan 991 orang dinyatakan sembuh.

Padahal pada pekan sebelumnya jumlah pasien positif COVID-19, berada pada angka sekitar 60-an orang.

"Sebanyak 101 jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat itu, belum diverifikasi lagi karena dari laporan Polresta Mataram jumlahnya sekitar 60-an. Mungkin ada yang sudah selesai isolasi tapi belum terkonfirmasi," katanya menambahkan.