Mataram (ANTARA) - PT Bank NTB Syariah menggelar literasi keuangan syariah bekerja sama dengan Paguyuban Anti Riba (Pagari) Nusa Tenggara Barat dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) NTB, di Mataram, Rabu (11/11).
Panitia Literasi keuangan syariah tersebut dimoderatori oleh General Manager Jaringan Kinerja & E-Channel H Tufiq Gozi tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni Direktur Utama (Dirut) Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo, dan Ketua Dewan Pengawas Syariah TGH Ruba'i Ahmad M.
"Literasi keuangan syariah yang digelar hari ini merupakan salah satu upaya Bank NTB Syariah memberikan edukasi kepada masyarakat," kata Dirut Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo.
Menurut dia, masih banyaknya masyarakat yang bertanya tentang perbankan syariah menjadi dasar diselenggarakannya kegiatan literasi tersebut.
Kukuh menambahkan tujuan kegiatan literasi adalah untuk berbagi pengetahuan tentang bagaimana sistem dan kerja dari perbankan syariah.
"Alhamdulillah dengan kegiatan semacam ini, masyarakat bisa bertemu dan melihat komitmen Bank NTB Syariah dalam melaksanakan transaksi keuangan sesuai kaidah syariah," ujarnya.
Pria yang pernah menjadi salah satu pejabat penting di salah satu bank milik negara itu melihat bahwa yang diperlukan sekarang ini adalah informasi yang tepat terkait keuangan syariah. Termasuk bagaimana implementasinya di lapangan.
Menurut dia, seluruh perbankan syariah memiliki komitmen yang sama untuk bagaimana caranya meninggalkan sistem riba. Hal itulah yang terus digaungkan demi terwujudnya keuangan syariah sesuai kaidah agama.
"Mudah-mudahan literasi keuangan syariah di NTB, kedepannya semakin membaik. Dan kami mengajak masyarakat untuk hijrah ke bank syariah," ucap Kukuh.
Dalam praktiknya, kata dia, Bank NTB Syariah menginisiasi program program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas). Di mana pihaknya menyiapkan dana untuk akad program tersebut.
Program yang dilaksanakan bersama seluruh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) NTB tersebut, bertujuan memberikan kemudahan akses produk dan layanan keuangan bagi masyarakat menengah ke bawah dengan menjadikan masjid sebagai pusatnya.
"Alhamdulillah, program melalui tersebut sudah ada 700 nasabah," Saya berharap program Mawar Emas akan menjadi cikal bakal berdirinya Bank Wakaf Mikro di NTB," kata Kukuh. tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kukuh Raharjo meresmikan tiga unit mobil truk tangki yang akan digunakan mendistribusikan air bersih untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang sering dilanda krisis air bersih saat musim kemarau.
Satu unit mobil truk akan ditempatkan di Pulau Lombok, sedangkan dua dua unit di Pulau Sumbawa, untuk melayani warga di wilayah Sumbawa, dan di Bima.
"Kami berharap dengan adanya tiga unit mobil tangki air bersih tersebut bisa membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang menjadi langganan kekeringan setiap tahun," ucap Kukuh.
Berita Terkait
Pj Wali Kota Bima berharap BSI tingkatkan pertumbuhan ekonomi syariah
Jumat, 22 Maret 2024 14:15
Kajati atensi penanganan kasus korupsi pembiayaan Bank NTB Syariah
Rabu, 6 Maret 2024 18:34
Kejati klarifikasi LIFT terkait pinjaman Rp14 miliar Bank NTB Syariah
Jumat, 1 Maret 2024 17:22
Kejati panggil debitur Bank NTB Syariah
Kamis, 29 Februari 2024 15:22
Kejati minta klarifikasi OJK terkait korupsi Bank NTB Syariah
Rabu, 28 Februari 2024 15:12
Bantah tawarkan proyek Rp30 miliar, Bank NTB Syariah siap tempuh jalur hukum
Rabu, 28 Februari 2024 8:17
Kejati: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih penyelidikan
Rabu, 21 Februari 2024 19:41
Pohon Tumbang di Jalan Pejanggik depan Bank NTB Syariah Mataram
Selasa, 20 Februari 2024 11:41