Jakarta (ANTARA) - CoronaVac sebagai vaksin COVID-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Ia mengatakan dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal COVID-19.
Selain itu, kata dia, vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.
Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.
Penny mengatakan pemberian EUA oleh BPOM itu juga mempertimbangkan hasil rapat bersama lintas sektor seperti Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, ahli epidemi dan unsur terkait lainnya.
Ia mengatakan BPOM dan pemangku kepentingan terkait terus mengawasi proses vaksinasi terutama efek samping dari vaksin Sinovac tersebut. Pengawasan juga dilakukan untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Berita Terkait
Booster kedua nakes di Mataram tunggu pengiriman stok vaksin
Kamis, 4 Agustus 2022 18:30
Dinkes Mataram memastikan dosis vaksin booster di puskesmas tersedia
Senin, 27 Juni 2022 12:55
Indonesia terima delapan juta vaksin Sinovac mempercepat vaksinasi
Sabtu, 13 November 2021 18:23
Indonesia terima kiriman lima juta dosis vaksin Sinovac tahap ke-70
Senin, 20 September 2021 17:43
NTB menggelar vaksinasi massal dukung WSBK Mandalika
Rabu, 18 Agustus 2021 21:05
Indonesia menerima kedatangan 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac
Jumat, 13 Agustus 2021 14:15
Hingga 13 Juli, Indonesia menerima 137,6 juta vaksin dari 4 produsen
Rabu, 14 Juli 2021 19:10
Six million doses of Sinovac's bulk vaccine arrived in Indonesia
Minggu, 18 April 2021 19:30