Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai Tengku Zulkarnain merupakan sosok seorang ulama yang cerdas, kritis, dan mempunyai visi kebudayaan.
"Beliau sendiri berawal seorang seniman, kemudian merasa terpanggil menjadi dai. Kalau tidak salah, beliau itu pernah menang bintang radio, kemudian terpanggil untuk menjadi dai," kata Fadli kepada para jurnalis di Jakarta, Senin.
Fadli menceritakan pertama kali mengenal Tengku Zulkarnain pada tahun 1996 ketika yang bersangkutan baru memulai menjadi seorang dai.
Ia mengenal Tengku Zulkarnain merupakan pribadi yang hangat dan berani menyampaikan sesuatu apa adanya, termasuk kritikan.
"Saya pernah merekam perjalanan beliau dalam YouTube Channel saya saat 6 bulan lalu di Fadli Zon Official. Waktu itu saya minta beliau nyanyi, saya kasih gitar, langsung dia nyanyi, suaranya sangat bagus," ujarnya.
Fadli mengenang sosok Tengku Zulkarnain sebagai seorang yang sangat mencintai tanah air dan sangat nasionalis.
Menurut dia, nasionalismenya luar biasa. Akan tetapi, kecintaannya kepada agama dan berusaha menghapus islamofobia, jangan ada fobia terhadap Islam.
Ia mengaku mendengar informasi Tengku Zulkarnain wafat dari media.
"Saya kaget mendengar beliau meninggal. Saya tahu beliau sakit tetapi saya yakin bisa survive tapi mengejutkan. Ini juga peringatan bagi kita bahwa COVID-19 sangat serius jangan dianggap enteng," katanya.
Sebelumnya, Ustaz Tengku Zulkarnain wafat saat dalam perawatan COVID-19 di RS Tabrani di Kota Pekanbaru, Senin petang.
Direktur Corporate Communication RS Tabrani, Ian Machyar, membenarkan bahwa Ustaz Zulkarnain wafat karena terpapar virus SARS-CoV-2.
"Benar, Ustaz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Baru saja 1 menit setelah selesai azan magrib," kata Ian Machyar kepada wartawan di Pekanbaru.
Ia mengatakan bahwa Ustaz Zulkarnain kondisinya memburuk sehingga harus mendapatkan perawatan dengan ventilator di ruang ICU RS Tabrani. Namun, kondisinya tidak bisa diselamatkan.
Menurut dia, Ustaz Zulkarnain dirawat setelah terkonfirmasi COVID-19 sejak 2 Mei.