107 ribu warga NTB sudah terima Kartu Prakerja

id NTB,Kartu Prakerja,Pemprov NTB,Disnakertrans NTB

107 ribu warga NTB sudah terima Kartu Prakerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gde Putu Aryadi. ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat mencatat selama tahunn 2020 jumlah warga di provinsi itu yang sudah menerima Kartu Prakerja tercatat 107.100 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gde Putu Aryadi di Mataram, Rabu mengatakan, sejak diluncurkan pada bulan April 2020 hingga kini program Kartu Prakerja diakui menjadi satu-satunya program pemerintah yang masuk Top 10 Penelusuran Terpopuler oleh masyarakat.

"Berdasarkan laporan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja 2020, yang dirilis pada website Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, disebutkan bahwa jumlah penerima kartu prakerja selama tahun 2020 sebanyak 5,5 juta orang tersebar di seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.

Gde menjelaskan, dari jumlah penerima kartu prakerja tersebut, warga NTB yang tercatat sebagai penerima manfaat kartu prakerja sebanyak 107.100 orang.

"Namun demikian, meski sudah menerima kartu prakerja, dalam data yang ada belum secara spesifik menyebutkan jenis kelamin, kelompok umur dan jenis pelatihan yang diikuti oleh para penerima kartu prakerja," terangnya.

Ia menegaskan, bahwa berdasarkan Perpres 76/2020, tujuan program kartu prakerja adalah mengembangkan kewirausahaan, mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja.

Sedangkan syarat penerima kartu prakerja adalah warga negara indonesia (WNI) yang berusia minimal 18 tahun, tidak sedang mengikuti pendidikan formal, pencari kerja, dan atau pekerja atau buruh terkena PHK. Pekerja atau buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja (termasuk pekerja atau buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro kecil).

"Diprioritaskan yang terdampak COVID-19 dan belum menerima bantuan sosial selama pandemi COVID-19," ucapnya.

Untuk pendaftaran mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB ini menyampaikan, dilakukan secara daring dan luring.

"Pendaftaran luring dilakukan apabila ada keterbatasan infrastruktur telekomunikasi dan kebijakan pusat. Demikian juga pelatihan dilakukan secara daring dan luring. Namun selama masa pandemi, pelatihan hanya secara daring," terangnya.

Lebih lanjut Gde menyebutkan, ada delapan jenis pelatihan yang paling diminati oleh para penerima kartu prakerja, di antaranya penjualan dan pemasaran meliputi strategi penjualan dan pemasaran digital.

Selanjutnya, gaya hidup seperti membuat masker dan teknik tata rias. Belajar bahasa asing (bahasa Inggris). Makanan dan minuman antara lain teknik memasak, membuat kue, dan Blbarista. Manajemen yaitu bisnis rumahan/UMKM.

Kemudian, keuangan meliputi pelatihan perencanaan keuangan dan kursus akuntansi dasar. Pelatihan sosial dan perilaku seperti komunikasi dan sukses wawancara kerja serta berbagai ragam pelatihan dibidang teknologi informasi dan desaign grafis.

"Untuk besaran total manfaat Kartu Prakerja ini adalah Rp3,55 juta terdiri dari bantuan pelatihan Rp1 juta, insentif pasca pelatihan total Rp2,4 juta selama 4 bulan masing masing Rp600 ribu per bulan dan insentif pasca survei sebesar Rp150 ribu," katanya.